• News

Kremlin Menyangkal Rekrut Sejuta Tentara, Belarusia Ikut Bantah Mobilisasi

Yati Maulana | Sabtu, 24/09/2022 10:01 WIB
Kremlin Menyangkal Rekrut Sejuta Tentara, Belarusia Ikut Bantah Mobilisasi Jembatan di atas sungai Narva, perbatasan dengan Rusia di Narva, Estonia 18 September 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Kremlin pada hari Kamis membantah laporan oleh Novaya Gazeta Eropa yang independen bahwa klausul yang dirahasiakan dalam keputusan Presiden Vladimir Putin tentang mobilisasi parsial menyediakan satu juta cadangan untuk didaftar untuk berperang di Ukraina.

Kantor berita milik negara RIA mengutip juru bicara Kremlin Dmitry Peskov yang menyebut laporan itu "bohong".

Novaya Gazeta Europe, dari surat kabar investigasi Rusia yang sekarang ditutup, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya dalam administrasi kepresidenan yang mengatakan bahwa poin 7 dari dekrit tersebut, yang ditahan sebagai "Untuk penggunaan resmi" dalam rilis publik hari Rabu, mengizinkan angkatan bersenjata untuk menyusun satu juta personel.

Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan pada hari Rabu bahwa sekitar 300.000 tentara cadangan akan dipanggil, dan bahwa mereka akan menjadi spesialis dengan pengalaman tempur, meskipun tidak ada angka yang muncul dalam keputusan tersebut seperti yang dipublikasikan di situs web resmi.

Dia mengatakan Rusia memiliki 25 juta cadangan yang tersedia secara keseluruhan.

Semua pria Rusia diwajibkan untuk melakukan dinas militer satu tahun antara usia 18 hingga 27, meskipun mahasiswa mungkin menerima instruksi dari fakultas militer di samping studi pilihan mereka.

Sementara itu, Presiden Belarus Alexander Lukashenko mengatakan dia tidak merencanakan mobilisasi setelah sekutu dekatnya Rusia mengumumkan akan memanggil ratusan ribu tentara cadangan untuk perang di Ukraina. "Mobilisasi ada di Rusia. Tidak akan ada mobilisasi (di sini)," kata Lukashenko seperti dikutip media pemerintah.

Presiden, yang berkuasa sejak 1994, mengatakan dia mengomentari rumor bahwa dia berencana mengumumkan langkah-langkah baru di Belarus untuk mendukung invasi Moskow ke Ukraina.

Rusia adalah pendukung utama Belarus dan kedua tetangga itu adalah bagian dari apa yang disebut "negara serikat" tanpa batas. Belarus juga berbatasan dengan Ukraina utara dan berfungsi sebagai pos pementasan bagi pasukan, rudal, dan pesawat Rusia, baik sebelum dan selama invasi Rusia ke Ukraina.

"Kami akan bertarung hanya jika kami harus mempertahankan rumah kami, tanah kami," kata Lukashenko, seperti dikutip kantor berita pemerintah Belta, Jumat.

FOLLOW US