• News

Tentara Iran Nyatakan Siap Hadapi Musuh dalam Aksi Protes Berujung Rusuh

Yati Maulana | Jum'at, 23/09/2022 20:01 WIB
Tentara Iran Nyatakan Siap Hadapi Musuh dalam Aksi Protes Berujung Rusuh Sebuah sepeda motor polisi terbakar selama protes atas kematian Mahsa Amini,yang ditangkap oleh polisi moral di Teheran, Iran 19 September 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Tentara Iran mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka akan "menghadapi musuh" untuk memastikan keamanan. Pernyataan itu adalah peringatan terberat bagi pengunjuk rasa nasional yang marah dengan kematian seorang wanita yang ditahan oleh polisi.

Rakyat Iran telah menggelar demonstrasi nasional atas kasus Mahsa Amini, 22, yang meninggal pekan lalu setelah ditangkap oleh polisi moral karena mengenakan "pakaian yang tidak pantas".

Tentara mengatakan "tindakan putus asa ini adalah bagian dari strategi jahat musuh untuk melemahkan rezim Islam".

Ini akan "menghadapi berbagai plot musuh untuk memastikan keamanan dan perdamaian bagi orang-orang yang diserang secara tidak adil," katanya.

Lebih banyak demonstrasi serta protes pro-pemerintah direncanakan pada hari Jumat, kata media Iran.

Media Iran menggambarkan pawai pro-pemerintah yang akan dimulai setelah salat Jumat sebagai "auman semangat rakyat melawan perusuh".

Para penguasa ulama Iran khawatir akan kebangkitan protes 2019 yang meletus karena kenaikan harga bensin, yang paling berdarah dalam sejarah Republik Islam itu. Reuters melaporkan 1.500 orang tewas.

Dalam kerusuhan terbaru, pengunjuk rasa di Teheran dan kota-kota lain telah membakar kantor polisi dan kendaraan karena kemarahan atas kematian Amini tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, dengan laporan pasukan keamanan diserang.

Media Iran telah melaporkan penangkapan 280 perusuh pada hari Kamis.

Kematian Amini telah menyalakan kembali kemarahan atas isu-isu termasuk pembatasan kebebasan pribadi di Iran - termasuk aturan berpakaian yang ketat untuk wanita - dan ekonomi yang terguncang akibat sanksi.

Para penguasa ulama Iran khawatir akan kebangkitan protes 2019 yang meletus karena kenaikan harga bensin, yang paling berdarah dalam sejarah Republik Islam itu.

FOLLOW US