• News

Banjir Tewaskan Lebih 300 Orang di Nigeria, Terancam Makin Memburuk

Yati Maulana | Kamis, 22/09/2022 13:30 WIB
Banjir Tewaskan Lebih 300 Orang di Nigeria, Terancam Makin Memburuk Seorang pria mengarungi banjir dengan gerobak dorongnya di Lagos, Nigeria 17 April 2021. Foto: Reuters

JAKARTA - Banjir di Nigeria telah menewaskan sedikitnya 300 orang tahun ini dan situasinya dapat memburuk karena hujan deras dan efek kelebihan air dari bendungan di Kamerun yang akan mempengaruhi 14 negara bagian Nigeria, kata badan penanggulangan bencana.

Badan Manajemen Darurat Nasional (NEMA) mengadakan pertemuan darurat pada hari Senin untuk meninjau situasi banjir dan merencanakan tanggapan.

Lebih dari 100.000 orang telah mengungsi akibat banjir sejak awal musim hujan dan sekarang tinggal di tempat penampungan sementara, kata direktur jenderal NEMA Mustapha Habib Ahmed dalam sebuah pernyataan yang tersedia untuk Reuters, Selasa.

Ahmed mengatakan Kamerun membuka pintu banjir di bendungan Lagdo minggu lalu dan efek limpahan yang dikombinasikan dengan hujan deras akan menyebabkan banjir di 14 negara bagian, termasuk di Delta Niger yang memproduksi minyak.

"Saya ingin menyarankan semua pemerintah negara bagian garis depan untuk memindahkan komunitas yang berisiko banjir, mengidentifikasi tempat yang lebih tinggi yang aman untuk evakuasi orang, dan menempatkan persediaan makanan dan non-makanan yang memadai, air minum, kebersihan, dan keamanan," kata Ahmad.

Beberapa bagian Nigeria rentan terhadap banjir musiman dengan negara-negara pesisir seperti Lagos pada risiko yang lebih tinggi.

Pihak berwenang di negara bagian Yobe timur laut mengatakan pada hari Selasa bahwa hujan lebat yang dialami sejak akhir pekan telah menenggelamkan jalan dan menyapu jembatan utama yang menghubungkan ibu kota negara bagian dan beberapa daerah pemerintah daerah dalam banjir terburuk yang terlihat dalam beberapa tahun.

Negara bagian lain seperti Adamawa dan Borno, yang telah memerangi pemberontakan Islam selama lebih dari satu dekade, telah mengalami banjir karena curah hujan yang lebih tinggi dari biasanya, yang menyapu pertanian dan menambah risiko kerawanan pangan.

FOLLOW US