• Info MPR

Wakil Ketua MPR: Aturan Presidential Threshold Tidak Mendukung Demokrasi Kita

Akhyar Zein | Minggu, 18/09/2022 21:45 WIB
Wakil Ketua MPR: Aturan Presidential Threshold Tidak Mendukung Demokrasi Kita Wakil Ketua MPR Prof. Dr. Syarief Hasan saat melakukan kunjungan kerja ke Cianjur, Jawa Barat, 18 September 2022.(foto: Humas MPR)

JAKARTA - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat Rapimnas Partai Demokrat di Jakarta, beberapa hari yang lalu mengatakan bahwa dalam Pemilu Presiden 2024 ada upaya dari pihak-pihak tertentu yang menghendaki pemilu yang ada hanya akan diikuti oleh dua pasangan capres dan cawapres.

Cara yang demikian disebut menginjak-injak hak rakyat. Padahal pemilu adalah hak rakyat, hak untuk dipilih dan memilih.

Terkait ada upaya dari pihak-pihak tertentu yang menghendaki hanya ada dua pasangan capres, Wakil Ketua MPR  Syarief Hasanmerasa prihatin dengan keinginan tersebut. “Kalau hanya diikuti dua pasangan capres itu sangat memprihatinkan”, ujar  Syarief Hasan saat melakukan kunjungan kerja ke Cianjur, Jawa Barat, 18 September 2022.

Aturan Presidential Threshold sebesar 20 persen diakui menjadi salah satu faktor dari beratnya pencapresan dalam Pemilu Presiden. “Aturan ini tidak mendukung demokrasi kita”, ujar Politisi Partai Demokrat itu. Untuk itu dirinya menghkawatirkan adanya upaya pihak-pihak tertentu yang ingin hanya ada dua pasangan capres.

Dirinya berharap dalam Pemilu Presiden 2024 ada tiga pasangan capres. Dengan adanya tiga pasangan capres dalam pemilu yang akan datang, dirinya mengatakan hal demikian akan membuat pemilu yang ada akan menjadi lebih maju, baik, dan demokratis.

FOLLOW US