• News

PM Swedia Mengundurkan Diri setelah Kalah dalam Pemilu

Yati Maulana | Jum'at, 16/09/2022 11:30 WIB
PM Swedia Mengundurkan Diri setelah Kalah dalam Pemilu Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson memberikan konferensi pers di Stockholm, Swedia 14 September 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson telah menyerahkan pengunduran dirinya kepada ketua parlemen, katanya pada hari Kamis, membuka jalan bagi perubahan pemerintahan.

Pembicara sekarang diharapkan untuk memberikan kepala Partai Moderat Swedia, Ulf Kristersson, sebuah mandat untuk membentuk pemerintahan baru setelah pemilihan umum hari Minggu, yang memberikan blok sayap kanan mayoritas.

Sebelumnya, Ketua Partai Moderat Swedia, Ulf Kristersson, mengatakan bahwa dia akan memulai pekerjaan membentuk pemerintahan baru setelah Perdana Menteri Magdalena Andersson mengakui Partai Sosial Demokratnya kalah dalam pemilihan umum akhir pekan.

Kaum Moderat, Demokrat Swedia, Demokrat Kristen dan Liberal tampaknya akan mendapatkan 176 kursi di parlemen 349 kursi ke 173 kursi kiri tengah, menurut angka terbaru dari otoritas pemilihan.

Beberapa suara masih harus dihitung, tetapi hasilnya tidak mungkin berubah secara signifikan. "Saya sekarang akan memulai pekerjaan membentuk pemerintahan baru yang bisa menyelesaikan banyak hal," kata Kristersson dalam sebuah video di akun Instagram-nya.

Pemilihan menandai titik balik dalam politik Swedia dengan Demokrat Swedia yang anti-imigrasi, sebuah partai dengan akar di pinggiran supremasi kulit putih, di ambang untuk mendapatkan pengaruh atas kebijakan pemerintah.

Keberhasilan partai, yang mengambil alih dari Kristersson`s Moderates sebagai partai terbesar kedua di negara itu, telah menimbulkan kekhawatiran bahwa politik toleran dan inklusif Swedia adalah sesuatu dari masa lalu.

Namun, mantra mereka bahwa penyakit Swedia - terutama kejahatan geng - adalah akibat dari kebijakan imigrasi yang berlebihan selama beberapa dekade telah melanda banyak pemilih.

Kristersson mengatakan dia akan membangun pemerintahan "untuk semua Swedia dan semua warga negara".

"Ada frustrasi besar di masyarakat, ketakutan akan kekerasan, kekhawatiran tentang ekonomi, dunia sangat tidak pasti dan polarisasi politik telah menjadi terlalu besar juga di Swedia," katanya. "Oleh karena itu pesan saya adalah bahwa saya ingin bersatu, bukan memecah belah."

Meskipun partai Kristersson lebih kecil, pemimpin Demokrat Swedia Jimmie Akesson tidak bisa mendapatkan dukungan luas dari hak yang dibutuhkan untuk menggulingkan Sosial Demokrat.

Kristersson kemungkinan akan mencoba dan membentuk pemerintahan dengan Demokrat Kristen dan mengandalkan dukungan di parlemen dari Demokrat dan Liberal Swedia.

FOLLOW US