• News

WFP Rencanakan Pemberian Bantuan Makanan untuk 3,8 Juta Warga Zimbabwe

Yati Maulana | Selasa, 13/09/2022 17:30 WIB
WFP Rencanakan Pemberian Bantuan Makanan untuk 3,8 Juta Warga Zimbabwe Penduduk desa mengumpulkan bantuan makanan yang didistribusikan oleh Program Pangan Dunia (WFP) di distrik Mudzi, Zimbabwe, 20 Februari 2020. Foto: Reuters

JAKARTA - Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP) merencanakan program bantuan pangan yang menargetkan 3,8 juta orang di Zimbabwe mulai Oktober karena dampak dari panen yang buruk dan perang Ukraina terus terlihat, kata seorang pejabat.

Negara Afrika selatan telah berjuang untuk mencari makan sendiri sejak tahun 2000, ketika mantan pemimpin Robert Mugabe memperjuangkan penyitaan pertanian milik kulit putih untuk memukimkan kembali orang kulit hitam tak bertanah.

Pemerintah Zimbabwe mengatakan pihaknya memperkirakan panen jagung pokoknya turun hampir setengahnya tahun ini, menjadi 1,56 juta ton dari rekor multi-tahun musim lalu sebesar 2,72 juta ton, karena curah hujan yang buruk pada musim tanam 2021-22.

Negara ini membutuhkan 2,2 juta ton jagung setiap tahun untuk konsumsi manusia dan ternak.

WFP mengatakan telah menganggarkan $40 juta untuk program bantuan pangan untuk melindungi jutaan dolar selama puncak musim kelaparan dari Oktober, ketika rumah tangga miskin kehabisan stok makanan, hingga Maret, ketika panen dimulai.

"Saya kira ini belum kelaparan, tapi itu tidak berarti baik. Kami sedang mempersiapkan respons yang akan dimulai pada Oktober hingga Maret. Kami bekerja dengan pemerintah dalam rencana bersama untuk pangan. program mitigasi defisit dan itu untuk 3,8 juta orang," kata perwakilan negara WFP Franscesca Erldelmann kepada Reuters.

Dia mengatakan jumlah orang yang rawan pangan telah melonjak dari 2,9 juta menjadi 3,8 juta, memperingatkan bahwa lebih banyak rumah tangga bisa kelaparan karena stok biji-bijian berkurang.

Naiknya harga pangan, ditambah dengan biaya bahan bakar yang lebih tinggi setelah invasi Rusia ke Ukraina, telah mendorong inflasi Zimbabwe dari 61% pada Januari menjadi 285% pada Agustus, melemahkan upaya Presiden Emmerson Mnangagwa untuk menghidupkan kembali perekonomian negara itu.

FOLLOW US