• Bisnis

Imbal Hasil Lebih Tinggi dari Bunga Deposito, Investor Berbondong-bondong Beli SR017

Tri Umardini | Senin, 05/09/2022 11:20 WIB
Imbal Hasil Lebih Tinggi dari Bunga Deposito, Investor Berbondong-bondong Beli SR017 Imbal Hasil 5,9 Persen Lebih Tinggi dari Bunga Deposito, Investor Berbondong-bondong Beli SR017. (FOTO: SHUTTERSTOCK)

JAKARTA - Nilai pemesanan Sukuk Negara Ritel (SR) seri SR017 terus bertambah.

Hingga Jumat siang (2/9/2022), nilai pemesanan SR017 telah menembus Rp16,7 triliun.

Dengan demikian kuota nasional pemesanan SR017 hanya tersisa sekitar Rp3,3 triliun lagi dari target penerbitan yang telah dinaikkan dari sebelumnya Rp10 triliun jadi Rp20 triliun.

Mengapa investor ritel nampak berbondong-bondong membeli SR017? Ada sejumlah faktor yang mendasarinya seperti besaran imbal hasil SR017 yang ditetapkan 5,9 persen per tahun.

Dikutip dari Bareksa, Chief Economist Bank Permata, Josua Pardede menyampaikan SR017 adalah seri obligasi syariah yang dapat diperdagangkan di pasar sekunder.

Kondisi tersebut berimplikasi pada permintaan untuk seri ini yang sangat bergantung pada kondisi pasar obligasi secara umum, dan tidak hanya dari outlook disposable income dari para investor ritel.

Menurut Josua tingginya minat investor terhadap SR017 ditopang oleh kondisi pasar obligasi yang bullish.

Hal tersebut seiring dengan inflasi AS yang cenderung turun dan pergerakan imbal hasil (yield) obligasi negara yang stabil di rentang 7 persen – 7,2 persen.

"Dengan kondisi tersebut, kami perkirakan penyerapan dari SR017 mampu mencapai kurang lebih Rp20 triliun - Rp22 triliun. Sebagai perbandingan, seri SR016 mampu terserap hingga Rp18 triliun di bulan Maret lalu, saat situasi pasar obligasi cenderung lebih volatil," kata Josua.

Menyusul penerbitan SR017, Josua memperkirakan penjualan obligasi ritel akan tetap semarak hingga akhir tahun ini. Sebab minat investor ritel terutama akan lebih tinggi untuk SBN ritel yang bersifat non-tradeable atau tidak dapat diperdagangkan.

Suku Bunga BI

Josua mengatakan minat investor berkaitan dengan berlanjutnya kenaikan suku bunga BI di bulan-bulan mendatang akibat ancaman kenaikan inflasi.

Seri SBN Ritel yang bersifat non-tradeable pada umumnya mempunyai kupon yang mengikuti arah suku bunga BI.

"Kupon dari seri tersebut masih berpotensi naik. Kenaikan kupon ini yang diperkirakan menjadi daya tarik seri-seri ritel non-tradeable," lanjutnya.

Senada dengan Josua, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas, Ramdhan Ario Maruto mengatakan respons masyarakat terhadap SR017 amat positif.

Hal tersebut seperti halnya animo investor ritel terhadap produk SBN Ritel seri lainnya maupun yang akan terbit.

Menurut Ramdhan, daya tarik SR017 juga berasal dari pajak bunga obligasi yang lebih rendah dibandingkan deposito. Hal tersebut akan menjadi pemanis tambahan untuk menarik lebih banyak investor ke instrumen ini.

"Kalau dibandingkan dengan deposito yang pajaknya lebih besar, SR017 masih lebih menarik dari sisi return bersih,” katanya.

Terkait pernyataan Ramdhan, lalu berapa imbal yang diterima jika investor berinvestasi di SR017 senilai Rp1 juta?

Jika seorang investor membeli SR017 senilai Rp1 juta, maka investor akan memperoleh imbal hasil kotor senilai Rp59.000 per tahun, atau setara Rp4.917 per bulan. Namun, imbal hasil tersebut belum memperhitungkan potongan pajak.

Pemerintah mengenakan pajak 10% dari imbal hasil yang diterima investor karena imbal hasil ini tergolong penghasilan investasi.

Perlu diketahui, besaran pajak kepada investor SR017 ini lebih rendah dibandingkan pajak deposito 20%. (*)

FOLLOW US