• Kabar Pertanian

Kementan Dorong Petani Manfaatkan KUR Agar Lebih Berkembang

Agus Mughni Muttaqin | Jum'at, 02/09/2022 20:27 WIB
Kementan Dorong Petani Manfaatkan KUR Agar Lebih Berkembang Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi. (Foto: Kementan)

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) ) mendorong para petani Indonesia menggunakan kredit usaha rakyat (KUR) tanpa agunan sebagai permodalan usaha utama. KUR diyakini bisa membuat pelaku usaha menjadi lebih berkembang dan banyak lapangan kerja tercipta.

"Saya selalu katakan pertanian itu bicara lapangan kerja dan dengan adanya KUR, roda perekonomian dasar masyarakat kembali bergerak saat pandemi ini," ujar Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo di beberapa kesempatan.

Mentan mengatakan, penggunaan KUR juga bisa membuat produktifitas dan kesejahteraan petani makin meningkat. Apalagi, pemerintah telah menyiapkan berbagai perlengkapan modern seperti teknologi dan mekanisasi dalam melakukan produksi.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi pada agenda kegiatan Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP), yang bertemakan KUR, Jakarta, Kamis (2/9).

Pada arahannya Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa saat ini semua negara sedang menghadapi krisis pangan global. Mengantisipasi krisis pangan global dengan cara mengendalikan inflasi, termasuk dari sektor pertanian.

Disamping itu, pangan lokal baik dari sisi produktivitas, olahan, konsumsi, dan pemasaran harus ditingkatkan. “Pangan lokal harus mampu mengganti pangan impor, ganti gandum dengan pisang, sagu, singkong ganti daging sapi dengan daging ayam,” jelas Dedi.

Selanjutnya Dedi mengatakan ada dua amunisi yang saya titipkan yaitu smart farming. Dengan smart farming produktivitas bisa dilipat gandakan, dengan melakukan pemanfaatan alat alat mesin pertanian, losses yang ada di angka 15 persen-20 persen bisa ditekan sampai angka 5 persen.

"Yang tidak kalah penting adalah IoT bisa digunakan untuk menggenjot produktivitas, bisa untuk menekan produktivitas. Selain itu amunisi kedua yaitu KUR, dengan bantuan kredit usaha rakyat, agribisnis akan berlangsung lancar," ujar Dedi.

Sementara itu narasumber MSPP Netti Tinaprilla yang merupakan Dosen Universitas IPB menyampaikan materi peran KUR dalam pengembangan agribisnis menyampaikan, selama covid, sumbangan PDB pada sektor pertanian trendnya meningkat. Dengan adanya KUR semoga sektor pertanian semakin tumbuh.

"Tujuan KUR untuk akses kredit para pengusaha yang produktif, tujuan kur untuk meningkatkan daya saing usaha kecil mikro dan menegah," jelas Netti.

Lebih lanjut Netti mengatakan sektor pertanian terutama bagian sektor produksi semakin berekspansi dengan dukungan KUR. Dari produksi 57 persen, pertanian itu 28 persen, komoditas yang dibayai oleh KUR meningkat, seperti karet, sapi dll. Di dalam UMK dominasi usaha agribisnis, sangat sedikit UMKM di sektor otomotif.

Sementara itu narasumber kedua MSPP, Akmal kamaruddin, Duta Petani Milenial kabupaten Maros, propinsi Sulawesi Selatan membagikan pengalamannya dalam mengakses KUR.

Akmal melakukan Budidaya ayam petelur bernama Puta Saharu Farm sejak 27 Desember 2015, berlokasi di Kabupaten Maros. Putra Saharu Farm mengakses KUR sebagai debitur, dengan bantuan modal sebesar 100 juta.

"Tahapan UMKM mendapatkan KUR, yaitu mengajukan surat, bank evaluasi kelayakan UMKM, penandatangann perjanjian kredit jika UMKM dinilai layak dan UMKM wajib membayar angsuran sampai lunas," jelas Akmal.

Selanjutnya Akmal mengatakan bahwa ia mendapatkan KUR tanpa agunan. Kami meminta ke pihak perbankan untuk autodebit untuk memudahkan pembayaran. "Jika mau akses KUR harus baik komunikasinya dengan pihak bank sebelum penandatanganan perjanjian kredit," pungkas Akmal.

FOLLOW US