• News

Jumlah Korban Ledakan Masjid di Afghanistan Barat Menjadi 18 Tewas

Yati Maulana | Jum'at, 02/09/2022 20:30 WIB
Jumlah Korban Ledakan Masjid di Afghanistan Barat Menjadi 18 Tewas Orang-orang memeriksa bagian dalam masjid setelah pemboman di provinsi Kunduz Afghanistan utara, 8 Oktober 2021. (foto: AP/ Abdullah Sahil)

JAKARTA - Korban tewas akibat ledakan di luar sebuah masjid di Afghanistan barat pada hari Jumat telah meningkat menjadi 18 orang tewas dan 23 terluka, juru bicara kementerian dalam negeri Abdul Nafi Takor mengatakan kepada Reuters.

Para korban ledakan di kota Herat termasuk seorang ulama pro-Taliban terkemuka yang sedang mendekati masjid untuk salat Jumat.

Sebuah ledakan di luar sebuah masjid di kota Herat di Afghanistan barat pada hari Jumat menewaskan sedikitnya 18 orang termasuk seorang ulama pro-Taliban yang terkenal dalam apa yang dikatakan pihak berwenang sebagai serangan.

"18 tewas dan 23 terluka," kata juru bicara kementerian dalam negeri Abdul Nafi Takor kepada Reuters.

Juru bicara polisi Herat Mahmood Rasoli mengatakan bahwa Mujib Rahman Ansari - ulama pro-Taliban - termasuk di antara yang tewas bersama dengan beberapa pengawalnya dan warga sipil saat mereka mendekati masjid untuk salat Jumat.

Jaringan Media Al Jazeera, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, mengatakan 28 orang tewas dan 45 terluka.

Juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid, dalam sebuah Tweet menyatakan "belasungkawa yang kuat" atas kematian Ansari dan mengatakan penyerangnya akan dihukum.

Mujib Rahman Ansari telah berbicara keras untuk membela Taliban pada pertemuan besar ribuan ulama dan tetua yang diselenggarakan oleh kelompok itu pada akhir Juni, mengutuk siapa pun yang menentang pemerintahan mereka.

Taliban mengatakan mereka telah meningkatkan keamanan di negara itu sejak mengambil alih kekuasaan sekitar setahun yang lalu, tetapi ada beberapa ledakan dalam beberapa bulan terakhir, beberapa di antaranya menargetkan masjid-masjid yang sibuk selama salat. PBB telah menyuarakan keprihatinan tentang meningkatnya jumlah serangan dan beberapa ledakan telah diklaim oleh cabang lokal Negara Islam.

Tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan hari Jumat itu.

FOLLOW US