• Kabar Pertanian

Kementan Susun Strategi untuk Hadapi Tiga Masalah Global

Agus Mughni Muttaqin | Rabu, 31/08/2022 14:27 WIB
Kementan Susun Strategi untuk Hadapi Tiga Masalah Global Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL). (Foto: Humas Kementan)

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyusun strategi baru dalam menghadapi krisis pangan, yang dipicu pandemi COVID-19, dampak perubahan iklim, dan perang Rusia dan Ukraina.

Ketiga masalah ini diketahui berdampak pada menurunnya produksi, mengganggu distribusi pangan, dan membuat harga komoditas melambung, yang juga mengakibatkan tingginya inflasi serta memicu krisis pangan dunia.

"Untuk mengatasi masalah tersebut, Kementan menyusun strategi baru dalam menghadapi krisis pangan dunia," kata Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo dalam Rapat Kerja (Raker) Kementan dengan Komisi IV DPR RI, Jakarta, Rabu (31/8).

Mentan Syahrul mengatakan, strategi pertama yang akan dilakukan Kementan ialah meningkatkan kapasitas produksi pangan komoditas pengendali inflasi, seperti cabai dan bawah merah.

Di samping itu, lanjut Mentan Syahrul, Kementan juga akan mengurangi impor pangan, seperti jagung, kedelai, bawag putih, gula/tebu, dan daging sapi.

"Strategi kedua, Kementan akan melakukan pengembangan pangan substitusi impor seperti, ubi kayu, sorgum, dan sagu untuk substitusi gandum. Domba, kambing, dan itik untuk substitusi daging sapi. Aren dan kelapa genjah untuk substitusi gula dan tebu," lanjut Mentan Syahrul.

Adapun strategi yang ketiga, sambung mantan gubernur Sulawesi Selatan itu, yakni melakukan peningkatan ekspor komoditas pertanian, seperti sarang burung walet (SWB), porang, daging ayam, dan telur.

"Tantangan pertanian ke depan tidak ringan. Tahun 2023, IMF (International Monetary Fund) dan Bapak Presiden Joko Widodo selalu memberikan arahan bahwa dark signifikan, bukan gelap biasa. Oleh karena itu, pertanian kita tidak boleh abai," tutup SYL, sapaan Mentan Syahrul.

FOLLOW US