• News

Politisi Oposisi Taiwan Kabarkan ke China soal Kekhawatiran Latihan Perang

Yati Maulana | Kamis, 25/08/2022 17:30 WIB
Politisi Oposisi Taiwan Kabarkan ke China soal Kekhawatiran Latihan Perang Ilustrasi pesawat China-Taiwan. Foto: Reuters

JAKARTA - Seorang anggota senior partai oposisi utama Taiwan, Kuomintang (KMT), telah mengatakan kepada seorang pejabat tinggi China mengenai kekhawatiran rakyat Taiwan soal latihan perang Beijing di dekat pulau itu, dalam apa yang digambarkan partai itu sebagai pembicaraan "terus terang".

China, yang mengklaim Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya sendiri, telah mengadakan latihan militer massal di dekat pulau itu untuk mengekspresikan kemarahannya atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei bulan ini.

Wakil Ketua KMT Andrew Hsia tiba di China untuk apa yang dikatakan partainya sebagai kunjungan yang direncanakan sebelumnya ke komunitas bisnis Taiwan dan pada Rabu malam bertemu Zhang Zhijun, kepala Asosiasi China untuk Hubungan Lintas Selat Taiwan, sebuah badan kuasi-resmi yang menangani hubungan dengan Taiwan.

Pemerintah Taiwan telah mengkritik Hsia atas waktunya, dan beberapa pejabat senior KMT telah menyatakan keberatan tentang perjalanan itu.

"Wakil Ketua Hsia mengatakan dia ingin mencerminkan opini publik Taiwan dan tidak boleh berbasa-basi," kata KMT dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan di kota Kunshan, China timur.

"Prioritas pertama adalah untuk menyampaikan ketidakpuasan dan kekhawatiran rakyat Taiwan tentang latihan terus menerus militer daratan di perairan sekitar Taiwan," tambahnya.

KMT menggambarkan pertemuan itu, saat makan malam, sebagai pertukaran pendapat yang jujur dari kedua belah pihak.

Kantor berita resmi China Xinhua mengatakan Zhang, yang sebelumnya memimpin Kantor Urusan Taiwan, menggambarkan situasi saat ini sebagai salah satu "ketegangan dan kekacauan".

"Tindakan balasan yang relevan yang telah kami ambil adalah langkah yang adil untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorial, mengekang dan memerangi perpecahan `kemerdekaan Taiwan` dan campur tangan asing," lapor Xinhua.

Pemerintah Taiwan menolak klaim kedaulatan China, dengan mengatakan hanya penduduk pulau itu yang dapat memutuskan masa depan mereka. KMT secara tradisional menyukai hubungan dekat dengan China, meskipun telah mengutuk latihan perang Beijing.

KMT memerintah Cina sebelum mundur dengan mengalahkan pemerintah Republik Cina ke Taiwan pada tahun 1949 setelah kalah perang saudara dengan pasukan Komunis Mao Zedong, yang mendirikan Republik Rakyat Cina.

FOLLOW US