• News

Ilmuwan Berupaya Kembalikan Harimau Tasmania dari Kepunahan

Tri Umardini | Sabtu, 20/08/2022 18:15 WIB
Ilmuwan Berupaya Kembalikan Harimau Tasmania dari Kepunahan Ilmuwan Berupaya Kembalikan Harimau Tasmania dari Kepunahan. (FOTO: GETTY IMAGES)

JAKARTA - Harimau Tasmania bisa mulai berkeliaran di pedalaman lagi.

Menurut BBC News , para ilmuwan dari AS dan Australia sedang melakukan proyek bernilai jutaan dolar untuk menghidupkan kembali populasi harimau Tasmania. Spesies ini punah pada 1930-an.

Secara resmi bernama harimau Tasmania, spesies ini sering disebut sebagai harimau Tasmania karena belang di punggungnya.

Namun, hewan itu bukan kucing besar. Harimau Tasmania diklasifikasikan sebagai hewan berkantung.

Didanai oleh kemitraan antara Universitas Melbourne dan perusahaan yang berbasis di Texas, Colossal, proyek tersebut mengklaim dapat menciptakan kembali spesies yang punah, menurut BBC News, dengan para peneliti mengatakan mereka dapat memperkenalkan kembali harimau Tasmania ke alam liar dalam sepuluh tahun ke depan.

"Saya sekarang percaya bahwa dalam waktu 10 tahun kita bisa memiliki bayi harimau Tasmania yang masih hidup sejak mereka diburu hingga punah hampir satu abad yang lalu," kata Profesor Andrew Pask dari University of Melbourne, yang memimpin penelitian proyek tersebut.

BBC News melaporkan bahwa proyek tersebut berencana untuk mengekstrak sel induk dari spesies berkantung hidup dengan DNA yang mirip dengan harimau Tasmania dan menggunakan teknologi penyuntingan gen untuk menghidupkan kembali hewan yang punah (atau perkiraan yang sangat dekat).

Populasi harimau Tasmania pertama kali menurun ketika manusia tiba di Australia puluhan ribu tahun yang lalu dan kembali ketika spesies anjing liar yang dikenal sebagai dingo muncul.

Setelah ini, marsupial hanya berkeliaran bebas di pulau Tasmania sampai mereka diburu hingga punah. Harimau Tasmania terakhir yang ditangkap mati di Kebun Binatang Hobart pada tahun 1936.

Menurut BBC News, membawa kembali hewan yang telah punah akan membutuhkan beberapa terobosan ilmiah dan menandai peristiwa "kepunahan" pertama dalam sejarah jika berhasil.

Para ahli di luar proyek skeptis proyek akan berhasil, menyebut "kepunahan" masalah fiksi ilmiah.

"Kepunahan adalah ilmu dongeng," Jeremy Austin dari Pusat DNA Kuno Australia mengatakan kepada Sydney Morning Herald, menambahkan bahwa proyek ini "lebih banyak tentang perhatian media bagi para ilmuwan dan lebih sedikit tentang melakukan sains yang serius." (*)

 

 

FOLLOW US