• News

CDC Amerika Tidak Lagi Wajibkan Karantina Siswa yang Terpapar COVID-19

Yati Maulana | Jum'at, 12/08/2022 10:01 WIB
CDC Amerika Tidak Lagi Wajibkan Karantina Siswa yang Terpapar COVID-19 Marisela Maddox, orang tua siswa Atlas dan Hero Smookler, bekerja sebagai guru pengganti akibat kekurangan guru karena Covid di Austin, Texas, AS, 20 Januari 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit A.S. tidak akan lagi merekomendasikan karantina atau program tes untuk tinggal di sekolah atau pusat penitipan anak untuk orang yang terpapar COVID-19, kata badan itu dalam pedoman yang diperbarui pada hari Kamis.

Badan tersebut juga mengatakan tidak lagi merekomendasikan orang yang tidak divaksinasi untuk dikarantina setelah terpapar karena sekitar 95% populasi AS telah divaksinasi, sudah pernah terinfeksi COVID-19, atau keduanya.

"Panduan ini mengakui bahwa pandemi belum berakhir, tetapi juga membantu kita bergerak ke titik di mana COVID-19 tidak lagi mengganggu kehidupan kita sehari-hari," kata ilmuwan CDC dalam sebuah pernyataan.

CDC mengatakan telah memperbarui rekomendasinya bahwa orang yang terpapar COVID-19 harus memakai masker berkualitas tinggi selama 10 hari dan melakukan tes pada hari kelima setelah terpapar, terlepas dari status vaksinasi.

"Baik infeksi sebelumnya maupun vaksinasi memberikan perlindungan terhadap penyakit parah, jadi sangat masuk akal untuk tidak membedakan panduan atau rekomendasi kami berdasarkan status vaksinasi saat ini," kata Dr. Massetti kepada wartawan.

Pedoman sekolah CDC juga menghapus rekomendasi untuk menjaga anak-anak dalam kelompok untuk mengurangi kemungkinan paparan COVID-19.

Sementara agensi menghapus rekomendasi tes untuk sekolah. Ia mengatakan sekolah dapat mempertimbangkan untuk menerapkan skrining COVID-19 untuk kegiatan berisiko tinggi seperti olahraga kontak dekat atau pada waktu-waktu penting dalam setahun.

FOLLOW US