• News

Aktor Laga Steven Seagal Kunjungi Penjara Ukraina yang Dikuasai Rusia

Yahya Sukamdani | Jum'at, 12/08/2022 06:03 WIB
Aktor Laga Steven Seagal Kunjungi Penjara Ukraina yang Dikuasai Rusia Aktor laga Steven Siegel bersama Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: newtimes

JAKARTA – Aktor Hollywood papan atas Steven Seagal mengunjungi penjara di Ukraina yang dikuasai Rusia. Dia berfoto di kamp penjara juga terlihat berbicara dengan tahanan Ukraina di balik jeruji besi.

Kunjungan ke penjara yang dikuasai Rusia di Olenivka, Ukraina itu terjadi hanya beberapa hari setelah sebuah ledakan menewaskan sedikitnya 50 orang di sana pada 29 Juli. Penjara itu menampung ratusan tahanan Ukraina pada saat ledakan terjadi.

Seagal, pendukung Presiden Rusia Vladimir Putin, dilarang memasuki Ukraina selama lima tahun pada 2017. Itu terjadi setelah Putin memberinya kewarganegaraan dan menyerahkan paspor Rusianya secara langsung pada 2016.

Putin mengapresiasi Seagal yang secara vokal mendukung Rusia dalam menganeksasi Krimea. Dia juga memuji Putin karena menjadi salah satu pemimpin dunia terbesar dan terhebat yang hidup saat ini.

Seperti dilansir Republika.co.id, Kamis (11/8/2022), dukungan Seagal kepada Rusia menciptakan kontroversi di antara orang Amerika yang melihatnya sebagai pengkhianatan terhadap negaranya. Bintang Hard to Kill itu pindah ke Moskow setelah ia diberikan kewarganegaraan Rusia sambil tetap mempertahankan kewarganegaraan Amerika-nya.

Pada Mei 2018, Seagal diangkat sebagai utusan khusus Rusia untuk AS. Ia secara resmi bergabung dengan partai pro-Kremlin Rusia pada Mei 2021.

Ketika Rusia merencanakan serangan ke Ukraina, ayah tujuh anak ini dilaporkan menyelesaikan penjualan peternakan California Utara yang hampir 20 tahun dimilikinya. Pada bulan Februari, dia juga pernah berkomentar tentang perang antara Rusia dan Ukraina kepada Fox News.

"Sebagian besar dari kita memiliki teman dan keluarga di Rusia dan Ukraina. Saya melihat keduanya sebagai satu keluarga dan benar-benar meyakini perang itu terjadi atas entitas luar yang menghabiskan banyak uang untuk propaganda dan memprovokasi kedua negara agar bertentangan satu sama lain," kata Seagal, seperti dilansir Aceshowbiz, Kamis (11/8/2022).

FOLLOW US