• News

Pelabuhan Penyimpanan BBM Kuba Terbakar, 1.000 Orang Dievakuasi

Yati Maulana | Minggu, 07/08/2022 08:45 WIB
Pelabuhan Penyimpanan BBM Kuba Terbakar, 1.000 Orang Dievakuasi Sebuah helikopter di atas tangki penyimpanan bahan bakar yang meledak di dekat pelabuhan supertanker Kuba di Matanzas, Kuba, 6 Agustus 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Kebakaran besar yang bersumber dari minyak membakar pelabuhan supertanker Kuba di Matanzas. Kebakaran memasuki hari kedua sehingga Meksiko dan Venezuela mengirim tim untuk membantu memerangi api dan Kuba menerima tawaran "saran teknis" AS yang tidak ditentukan.

Pada Jumat malam, petir menyambar salah satu dari delapan tangki penyimpanan di fasilitas tersebut, 60 mil sebelah timur Havana. Panas dari kobaran api mencapai tangki kedua pada hari Sabtu dan angin meniupkan api yang berbahaya mendekati sepertiga.

"Kami mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada pemerintah Meksiko, Venezuela, Rusia, Chili, yang telah segera menawarkan bantuan material dalam menghadapi situasi yang kompleks ini," cuit Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel. "Kami juga menghargai tawaran saran teknis dari AS," katanya.

Pihak berwenang Kuba mengatakan sedikitnya 121 orang terluka dalam ledakan kedua, 36 di antaranya masih dirawat di rumah sakit, lima dalam kondisi kritis. Satu orang dinyatakan tewas dan 17 petugas pemadam kebakaran belum ditemukan. Lebih dari 1.000 warga sipil dievakuasi dari daerah tersebut.

"Ada ledakan yang sangat besar kemarin sekitar jam 8 malam dan hari ini jam 5 pagi ledakan kedua begitu besar sehingga menerangi daerah itu seperti matahari," kata warga setempat Alfredo Gonzalez.

Diaz-Canel mengunjungi tempat kejadian sekitar tengah malam, kemudian kembali untuk menghabiskan hari Sabtu mengoordinasikan tanggapan sebagai siaran langsung siaran televisi pemerintah tentang bencana yang sedang berlangsung.

Sebelum ledakan kedua, Diaz-Canel memposting di Twitter bahwa responden pertama "berusaha mencegah penyebaran api dan tumpahan bahan bakar" ke teluk Matanzas.

Helikopter militer membuang air laut ke tangki penyimpanan terdekat saat asap mencapai Havana dan penduduk diperingatkan untuk menghindari hujan asam.

Kuba telah menderita pemadaman listrik setiap hari dan kekurangan bahan bakar. Hilangnya bahan bakar dan kapasitas penyimpanan kemungkinan akan memperburuk situasi yang telah menyebabkan protes lokal kecil dalam beberapa bulan terakhir.

Jorge Pinon, direktur Universitas Texas di Program Energi dan Lingkungan Amerika Latin dan Karibia, mengatakan daerah itu memiliki delapan tangki besar masing-masing dengan kapasitas 300.000 barel.

"Daerah tersebut merupakan titik pengiriman bahan bakar ke berbagai pembangkit termoelektrik, bukan hanya yang terdekat, jadi ini bisa menjadi kabar buruk bagi jaringan listrik," katanya.

FOLLOW US