• Bisnis

Efek Windfall, Ekspor Indonesia Melesat di Triwulan II

Budi Wiryawan | Jum'at, 05/08/2022 13:40 WIB
Efek Windfall, Ekspor Indonesia Melesat di Triwulan II Ilustrasi ekspor dan impor. (Foto: PressTV)

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) umumkan ekspor Indonesia pada triwulan II 2022 melesat sebesar 19,74% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Hal ini terjadi akibat pendapatan dari keuntungan tak terduga atau windfall kenaikan harga komoditas.

"Jadi karena harga komoditas internasionalnya bagus, Indonesia mendapatkan keuntungan," ujar Kepala BPS Margo Yuwono, Jumat (5/8/2022).

Secara rinci pertumbuhan signifikan ekspor tersebut berasal dari ekspor barang yang tumbuh 18,03% pada triwulan II 2022 (yoy) dan ekspor jasa yang melonjak 60,02% (yoy).

Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara melonjak seiring dengan kebijakan kemudahan keimigrasian khusus wisata, sehingga mendorong pertumbuhan ekspor jasa.

Sementara itu kenaikan harga komoditas unggulan ekspor Indonesia di pasar global mendorong lonjakan nilai ekspor barang, meski sempat tertahan saat periode diberlakukannya restriksi ekspor kelapa sawit (CPO) dan turunannya.

Selain kenaikan harga komoditas global, Margo menyebutkan ekonomi negara mitra dagang Indonesia tetap tumbuh pada kuartal kedua tahun ini, yang juga menjadi penyebab ekspor barang meningkat signifikan.

"Mulai dari China yang tetap tumbuh 0,4% di triwulan II-2022 di mana ekspor kita ke sana mencapai 21,52% porsinya, hingga ekonomi Amerika Serikat yang tumbuh 1,6% di mana porsi ekspor Indonesia ke sana cukup tinggi yaitu 9,89%," tambahnya.

Dengan kenaikan harga komoditas global dan mitra dagang yang masih tumbuh positif, ia mengungkapkan di triwulan II-2022 Indonesia mendapatkan windfall yang menyebabkan neraca perdagangan surplus sebesar USD15,5 miliar.

Surplus tersebut meningkat 148,01% (yoy) dan naik 67,85% jika dibandingkan triwulan sebelumnya.

 

FOLLOW US