• News

Rusia Mengaku Undang Palang Merah dan PBB Usut Serangan Penjara

Yati Maulana | Minggu, 31/07/2022 16:01 WIB
Rusia Mengaku Undang Palang Merah dan PBB Usut Serangan Penjara Gambar satelit menunjukkan puing bekas serangan penjara Olenivka di Ukraina 30 Juli 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Rusia mengaku telah mengundang para ahli dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Palang Merah untuk menyelidiki kematian puluhan tahanan Ukraina di penjara yang ditahan oleh separatis yang didukung Moskow, kata kementerian pertahanan pada hari Minggu.

Dalam sebuah pernyataan, kementerian mengatakan pihaknya bertindak "demi kepentingan melakukan penyelidikan objektif" atas apa yang disebutnya serangan terhadap penjara awal pekan ini.

Separatis menyebutkan jumlah korban tewas di 53 dan menuduh Kyiv menyerang penjara dengan roket. Angkatan bersenjata Ukraina membantah bertanggung jawab, dengan mengatakan artileri Rusia telah menargetkan penjara untuk menyembunyikan penganiayaan terhadap mereka yang ditahan di sana.

Sebelumnya diberitakan, Rusia mengatakan pada hari Jumat bahwa Ukraina menyerang sebuah penjara di wilayah yang dikuasai separatis dengan roket HIMARS buatan AS, menewaskan 40 tawanan perang Ukraina dan melukai 75 lainnya. Sedangkan Ukraina mengatakan Rusia melakukan serangan untuk menuduh Kyiv secara salah.

Reuters tidak dapat segera memverifikasi akun dari kedua belah pihak dalam konflik.

Video yang dirilis oleh koresponden perang media Rusia, Andrei Rudenko, menunjukkan personel militer yang didukung Rusia memilah-milah sisa-sisa yang terbakar dari apa yang dia katakan sebagai penjara. Atap bangunan yang hancur tergantung.

Sisa-sisa tubuh yang hangus terlihat. Satu tubuh menghitam karena api. Lebih banyak mayat tergeletak di luar, ditutupi seprai. Lalat berkerumun di sekitar kain berdarah.

"Sebuah serangan rudal dari sistem roket peluncuran ganda (HIMARS) buatan AS dilakukan di pusat penahanan pra-persidangan di daerah pemukiman Olenivka, di mana tahanan perang militer Ukraina, termasuk pejuang dari batalion Azov, berada ditahan," kata kementerian pertahanan Rusia.

Pemimpin separatis yang didukung Rusia Denis Pushilin dikutip oleh Interfax mengatakan bahwa penjara, yang terletak di kota garis depan Olenivka, menampung 193 orang dan tidak ada orang asing di antara para tahanan.

Staf Umum angkatan bersenjata Ukraina membantah Ukraina melakukan serangan itu, dan menuduh Rusia menembaki penjara untuk secara salah menuduh Ukraina atas kejahatan perang dan untuk menutupi eksekusi.

FOLLOW US