• Bisnis

Semester 1, Volume LHR Jasa Marga Group Capai 3,25 Juta Kendaraan

Eko Budhiarto | Kamis, 28/07/2022 07:07 WIB
Semester 1, Volume LHR Jasa Marga Group Capai 3,25 Juta Kendaraan Ilustrasi (foto: Jasa Marga)

JAKARTA - Volume Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR) jalan tol Jasa Marga Group di seluruh Indonesia mencapai 3,25 juta kendaraan/hari, pada semester 1-2022. Angka ini meningkat 19,03 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya, yang sebesar 2,7 juta kendaraan/hari.

Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana menjelaskan, di tengah kondisi ekonomi Indonesia yang terus bangkit dan beranjak pulih dari pandemi, mobilisasi masyarakat menjadi katalis positif terhadap peningkatan volume lalu lintas jalan tol Jasa Marga Group.

“Jika dibandingkan dengan LHR sebelum pandemi yang tercatat sebanyak 3,4 juta kendaraan, maka dapat disimpulkan LHR di sepanjang Semester I Tahun 2022 ini sudah sangat mendekati volume lalu lintas normal sebelum pandemi. Salah satu faktor peningkatan LHR di Semester 1 2022 adalah diberlakukannya kebijakan mudik Hari Raya Idul Fitri 1443 H dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Jasa Marga mencatat volume lalu lintas periode arus mudik (H-7 s.d H2) mencapai 1,69 juta kendaraan naik 32,8% dari lalu lintas normal dan 1,78 juta kendaraan pada periode arus balik (H1 s.d H+7) naik 42,7% dari lalu lintas normal,” papar Lisye dalam keterrangan pers, dikutip Kamis (28/7/2022).

Lisye menambahkan, tiga ruas Jalan Tol Jasa Marga Group dengan LHR tertinggi pada periode Semester 1 Tahun 2022 antara lain Jalan Tol Dalam Kota dengan 496 ribu kendaraan/hari, Jalan Tol Jakarta-Cikampek dengan 443 ribu kendaraan/hari dan Jalan Tol Jagorawi dengan 388 ribu kendaraan/hari.

“Untuk mengantisipasi tren peningkatan volume lalu lintas, Jasa Marga selalu berkomitmen memberikan pelayanan yang terbaik kepada pengguna jalan dengan tetap menjaga pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di jalan tol. Di antaranya yaitu, memastikan pelayanan lalu lintas, pelayanan transaksi hingga pelayanan konstruksi tetap optimal, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dalam pelaksanaannya serta berkolaborasi dengan para stakeholder,” tutup Lisye.

 

FOLLOW US