• News

Rusia Stop Lagi Pasokan Gas ke Eropa, Ekonomi Masih Terancam

Yati Maulana | Selasa, 26/07/2022 10:30 WIB
Rusia Stop Lagi Pasokan Gas ke Eropa, Ekonomi Masih Terancam Pipa di fasilitas pendaratan pipa gas Nord Stream 1 di Lubmin, Jerman, 8 Maret 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Rusia akan memotong pasokan gas ke Eropa sekali lagi sebagai pukulan bagi negara-negara yang telah mendukung Ukraina, meski sempat ada harapan bahwa tekanan ekonomi dapat mereda minggu ini dengan dimulainya kembali ekspor biji-bijian Laut Hitam.

Kapal pertama dari Ukraina dapat berlayar dalam beberapa hari di bawah kesepakatan yang disepakati pada hari Jumat, kata PBB, meskipun serangan udara Rusia pada akhir pekan terhadap pelabuhan Ukraina Odesa.

Melonjaknya biaya energi dan ancaman kelaparan yang dihadapi jutaan orang di negara-negara miskin menunjukkan bagaimana konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua, yang sekarang memasuki bulan keenam, berdampak jauh dari Ukraina.

Militer Ukraina pada hari Selasa melaporkan serangan rudal jelajah Rusia di selatan, dan bahwa pasukan Ukraina telah mencapai target musuh. Kementerian pertahanan Rusia tidak segera menjawab permintaan komentar di luar jam kerja.

Presiden Vladimir Putin memperingatkan Barat awal bulan ini bahwa sanksi berisiko memicu kenaikan harga energi global yang besar.

Raksasa energi Rusia Gazprom (GAZP.MM), mengutip instruksi dari pengawas industri, pada hari Senin mengatakan aliran gas ke Jerman melalui pipa Nord Stream 1 akan turun menjadi 33 juta meter kubik per hari mulai Rabu.

Itu adalah setengah dari arus yang mengalir, yang sudah hanya 40% dari kapasitas normal. Sebelum perang, Eropa mengimpor sekitar 40% gasnya dan 30% minyaknya dari Rusia.

Kremlin mengatakan gangguan gas adalah akibat dari masalah pemeliharaan dan sanksi Barat, sementara Uni Eropa menuduh Rusia melakukan pemerasan energi.

Jerman mengatakan tidak melihat alasan teknis untuk pengurangan terbaru.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy memperingatkan bahwa Kremlin melancarkan "perang gas terbuka" melawan Eropa.

Politisi di Eropa telah berulang kali mengatakan Rusia dapat memotong gas musim dingin ini, sebuah langkah yang akan mendorong Jerman ke dalam resesi dan merugikan konsumen yang sudah terkena inflasi yang melonjak.

Moskow mengatakan tidak tertarik dengan penghentian total pasokan gas ke Eropa.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, dalam kunjungannya ke negara-negara Afrika, mengatakan tidak ada hambatan untuk ekspor biji-bijian dan tidak ada dalam kesepakatan mencegah Moskow menyerang infrastruktur militer.

Kremlin juga mengatakan PBB harus memastikan pembatasan pupuk Rusia dan ekspor lainnya dicabut agar kesepakatan biji-bijian berhasil.

FOLLOW US