JAKARTA - Tepat 11 Juli 1995 atau tepat 27 tahun lalu terjadi sejarah tragedi pembantaian tragis di Srebrenica.

Pembantaian tragis itu telah menewaskan lebih dari 8.000 korban.

Srebrenica merupakan kota yang terletak paling timur di Republika Srpska.

Hal itu terungkap dalam pernyataan permintaan maaf yang diungkapkan langsung oleh Pemerintah Republik Srpska.

Pada tahun 2004, Pemerintah Republik Srpska mengumumkan permintaan maafnya karena desakan negara-negara Internasional.

Karena telah melakukan kejahatan besar yang telah menelan kurang lebih 8.000 korban.

Dilansir dari britannica, dalam sebuah laporan resmi pada tahun 2005, pemerintah Serbia Bosnia menyatakan bahwa 19.473 orang Serbia Bosnia terlibat dalam pembunuhan ratusan di antaranya tetap berada di pos-pos resmi pemerintah.

Pengadilan pidana PBB akhirnya mendakwa lebih dari 20 orang atas keterlibatan mereka.

Pada tahun 2001 itu dihukum Radislav Krstic, komandan korps Serbia Bosnia yang bertanggung jawab atas wilayah Srebrenica, membantu dan bersekongkol dengan genosida dan pembunuhan.

Pada tahun 2003, Perwira Intelijen Serbia Bosnia Momir Nikolic mengaku bersalah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Baik Krstic maupun Nikoli menerima hukuman penjara yang lama.

Pada tahun 2010 pengadilan memvonis dua kepala keamanan untuk militer Serbia Bosnia, Vujadin Popovic dan Ljubiša Beara, atas genosida dan menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada mereka.

Pada bulan Maret 2015 pihak berwenang Serbia menangkap delapan pria yang dituduh terlibat langsung dengan pembunuhan sekitar 1.000 pria dan anak laki-laki Bosnia di sebuah gudang di Kravica.

Hal ini menandai pertama kalinya pemerintah Serbia mengajukan tuntutan pidana sehubungan dengan pembantaian Srebrenica. (*)