• News

Pengamat: Legalisasi Ganja Medis Memerlukan Kajian dan Sosialisasi

Akhyar Zein | Kamis, 07/07/2022 21:18 WIB
Pengamat: Legalisasi Ganja Medis Memerlukan Kajian dan Sosialisasi Santi Warastuti (43) bersama anaknya, Pika, dan suaminya, Sunarta, berjalan dari CFD ke Mahkamah Konstitusi (MK), Minggu (26/6/2022), perjuangkan agar ganja dilegalkan untuk pengobatan anaknya.(Dok. SANTI WARASTUTI/ kompas.com)

JAKARTA - Agar produk hukum yang dihasilkan memiliki tujuan jelas dan dapat diterima masyarakat, pengamat politik Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Nicky Fahrizal menilai legalisasi ganja untuk medis memerlukan kajian terlebih dahulu. 

Dikutip dari Antara, Kamis,  Nicky mengatakan hal tersebut diperlukan agar produk hukum yang dihasilkan memiliki tujuan jelas, karena hukum merupakan salah satu instrumen untuk rekayasa sosial, sehingga hukum harus memiliki daya tahan, rasional, legitimasi.

Perlu upaya edukasi lebih luas terkait penggunaan ganja untuk medis guna menghindari bias di masyarakat, tambahnya.

"Sehingga, masyarakat diharapkan tahu dan paham bahwa upaya legalisasi ganja memiliki tujuan jelas untuk kebutuhan medis," ujarnya.

Menurutnya dari beberapa diskursus yang ada, legalisasi ganja untuk kebutuhan medis bertujuan sebagai alternatif pengobatan.

Berbagai sarana politik yang diambil untuk melakukan kajian tersebut bisa melalui focus group discussion (FGD), seminar, dan diskusi publik. Hal itu dapat membuka ruang bagi partisipasi publik, sehingga produk hukum yang dihasilkan bisa diterima masyarakat.

Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno juga mendukung perlunya kajian dan sosialisasi terkait legalisasi ganja untuk medis.

"Tentu saja harus juga mengundang semua elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, politisi, ahli hukum, tokoh agama, dokter, sampai dengan kelompok masyarakat, termasuk kelompok pro dan kontra untuk mendiskusikan rencana legalisasi ganja medis dalam suasana yang kondusif," kata Adi.

Tanpa sosialisasi dan partisipasi masyarakat, lanjutnya, justru legalisasi ganja medis akan menjadi kontraproduktif dan bisa menimbulkan kegaduhan.

Adi menyarankan agar regulasi legalisasi ganja medis dibuat ketat supaya tidak ada penyelewengan. Perizinan dan proses pembelian tentu harus diatur berdasarkan rekomendasi para dokter yang memiliki otoritas untuk mengeluarkan ganja bagi kebutuhan medis, tambahnya.

Dia juga menilai perlu ada pembentukan tim khusus untuk merekomendasikan tindakan jual dan beli ganja medis. Kalau legalisasi ganja medis berlaku, maka regulasinya harus ketat dan sesuai aspirasi masyarakat, ujarnya.

FOLLOW US