• Bisnis

Pesangon Kecil, Pekerja Tesla yang Diberhentikan Ajukan Permohonan Darurat

Yati Maulana | Rabu, 06/07/2022 12:05 WIB
Pesangon Kecil, Pekerja Tesla yang Diberhentikan Ajukan Permohonan Darurat Amerika Serikat menyelidiki ratusan ribu mobil listrik Tesla yang dilaporkan sering mengalami pengereman mendaadak. Foto: Reuters

JAKARTA - Dua pekerja Tesla (TSLA.O) yang diberhentikan mengajukan mosi darurat pada hari Selasa untuk menghentikan pembuat mobil listrik itu. Alasannya, mereka menduga perjanjian Tesla untuk pesangon jauh lebih sedikit daripada yang diwajibkan secara hukum.

Sebagai bagian dari PHK yang sedang berlangsung, Tesla dituduh meminta karyawan untuk setuju untuk melepaskannya dari semua klaim, dengan imbalan pesangon gaji dan tunjangan hanya satu atau dua minggu, seperti yang diajukan ke pengadilan Texas.

Aturan itu hanya sebagian kecil dari pesangon sebenarnya dari 60 hari gaji dan tunjangan yang akan menjadi hak karyawan berdasarkan undang-undang perburuhan - Undang-Undang Pemberitahuan Penyesuaian dan Pelatihan Kembali (WARN), tambahnya.

Kedua pekerja itu termasuk di antara lebih dari 500 pekerja yang diberhentikan di pabrik raksasa Tesla di Sparks, Nevada, pada Mei dan Juni.

"Karyawan yang kehilangan pekerjaan biasanya ingin mendapatkan bayaran tambahan apa pun yang bisa mereka dapatkan dan tidak memiliki alasan untuk mengetahui bahwa mereka berhak atas lebih banyak karena pelanggaran Tesla terhadap Undang-Undang WARN," kata mosi tersebut. "Singkatnya, Tesla berharap untuk membeli klaim anggota kelas ini untuk sen dolar."

Tesla tidak segera membalas email mencari komentar.

Kedua mantan karyawan itu juga telah mengajukan gugatan pada bulan Juni yang menuduh Tesla melanggar hukum dengan melakukan "PHK massal" tanpa memberikan pemberitahuan 60 hari sebelumnya.

Kepala Eksekutif Tesla Elon Musk mengatakan kepada manajer puncak bulan lalu bahwa dia memiliki "perasaan yang sangat buruk" tentang ekonomi dan bahwa perusahaan perlu memotong staf sekitar 10%. Miliarder itu juga mengatakan pemotongan 10% hanya akan berlaku untuk pekerja yang digaji dan jumlah staf per jam masih diperkirakan akan bertambah.

Tesla telah menutup kantornya di San Mateo, California dan memberhentikan sekitar 200 karyawan yang bekerja pada sistem asisten pengemudi Autopilot di sana. Sebagian besar orang yang diberhentikan adalah pekerja per jam.

Tesla menghadapi serangkaian rintangan mulai dari hambatan produksi hingga kenaikan inflasi yang dapat memukul keuntungan, kata analis Wall Street pada hari Selasa, karena melaporkan penurunan pengiriman untuk pertama kalinya dalam dua tahun.

FOLLOW US