JAKARTA - Berdiri paling belakang di kelas Hanoman, sosok perempuan paruh baya tampak asyik menikmati lagu demi lagu.

Ia begitu energik menggoyangkan badan ke kiri dan ke kanan.

Dari mulutnya juga mengalun lagu-lagu mengikuti sang penyanyi idola di atas panggung.

Mengenakan topi, kacamata, kemeja, celana panjang, dan sepatu kets, Nilam memang siap untuk nonton konser.

Bagi ibu-ibu kebanyakan, menonton konser musik mungkin kepentingan nomor sekian. Tapi tidak bagi Nilam yang kini berusia 51 tahun.

Menurutnya, nonton konser musik adalah wajib! Hobi yang tak boleh ditinggalkan.

Sejak muda Nilam suka nonton pertunjukan musik. Begitu berumah tangga dan punya anak, kesukaan itu tak berhenti.

Bisa dibilang Nilam adalah penonton konser musik (terutama Jazz) sejati.

Ajang musik yang wajib ditontonnya dalam setahun ada tiga kali yaitu Balkonjazz Festival di Kawasan Borobudur, Prambanan Jazz Festival, dan Dieng Culture Festival yang digelar di Dataran Tinggi Dieng.

Begitu pandemi Covid-19 melanda dan hampir tiga tahun seluruh kegiatan pertunjukan musik berhenti, ia pun uring-uringan.

“Wah ngempet (menahan napas-red). Kesal nggak bisa nonton musik. Menahan rindu ingin nonton,” tutur pengusaha Optik ini.

Kendati event tersebut digelar secara virtual di masa pandemi Covid-19, Nilam mengaku tak suka.

“Ya nggak enak dong nonton konser secara online. Enak langsung gini,” katanya.

Tahun ini sejak pertunjukan musik sudah boleh diselenggarakan, Nilam sudah menonton Balkonjazz Festival 2022 pada 14 Mei lalu di Balkondes, Magelang, Jawa Tengah.

Kemudian menonton Prambanan Jazz Festival 2022 selama tiga hari berturut-turut. Nilam nonton konser ini bersama dua anaknya mulai pukul 15.00 WIB hingga selesai sekitar pukul 23.00 WIB.

Sementara untuk event musik Dieng Culture Festival akan digelar pada September mendatang. 

Nilam tinggal di Klaten, tak jauh dari Kawasan Prambanan. Seharian berada di venue Prambanan Jazz Festival 2022, tentu butuh persiapan. Bekal makanan misalnya, walaupun di area venue tersedia aneka kuliner.

Ia membawa bekal makanan yang dititipkan di luar. Begitu istirahat agak panjang, rehat salat Maghrib, Nilam dan anak-anaknya keluar venue untuk makan. Kemudian masuk lagi dan menikmati musik hingga selesai.

Setahun menonton konser tiga kali, Nilam mengaku sudah mempersiapkan anggaran untuk itu.

“Iya sudah ada budget khusus nonton,” kata Nilam.

Untuk Prambanan Jazz Festival 2022, Nilam membeli tiket selama tiga hari untuk tiga orang. Hari pertama ia membeli tiket kelas Roro Jonggrang seharga Rp 750.000 per orang.

“Nggak enak ternyata ambil kelas di depan. Soalnya cuma duduk doang, saya nggak bisa goyang dan joget bareng,” kata Nilam. Ia tak betah masa’ nonton konser duduk manis.

Akhirnya di hari kedua dan ketiga, ia membeli tiket kelas Hanoman seharga Rp 500.000 per orang.

Di kelas Hanoman juga tersedia kursi penonton. Tapi ia memilih paling belakang, area yang tak ada kursinya, khusus untuk penonton yang ingin berdiri.

Jika biaya ditotal menonton selama tiga hari untuk tiga orang, Nilam harus mengeluarkan uang Rp 5.250.000. Itu hanya untuk tiket menonton. Belum termasuk transportasi, makan, dan biaya lainnya.

Itu baru satu event, belum untuk event Balkonjazz Festival dan Dieng Culture Festival.

“Yah pokoknya lumayan,” kata Nilam enggan menyebutkan berapa nominal pasti anggaran menonton konser dalam setahun.

Keluarga juga mendukung saja. “Ya nggak apa-apa, kan pakai duit saya sendiri,” ucapnya. Ia bergantian mengajak anak-anaknya.

Di Prambanan Jazz Festival 2022, Nilam suka dengan semua musisi yang tampil. Terutama Deddy Dhukun, Mus Mudjiono, dan Kahitna. (*)