• News

Ethiopia Salahkan Milisi karena 338 Tewas di Oromiya Selama Juni

Yati Maulana | Jum'at, 01/07/2022 11:30 WIB
Ethiopia Salahkan Milisi karena 338 Tewas di Oromiya Selama Juni Ilustrasi Peta Ethiopia

JAKARTA - Sekitar 340 orang tewas dalam serangan di bagian barat wilayah Oromiya Ethiopia awal bulan ini. Juru bicara Perdana Menteri mengatakan hal itu pada hari Kamis, menyalahkan milisi yang sebelumnya bersekutu dengan partai oposisi.

Oromiya, rumah bagi kelompok etnis terbesar di Ethiopia dan lainnya, telah mengalami kerusuhan selama bertahun-tahun, berakar pada keluhan tentang marginalisasi politik dan pengabaian oleh pemerintah pusat.

Pada tanggal 18 Juni orang-orang bersenjata menewaskan sedikitnya 200 orang di distrik Gimbi di Zona Wollega Barat, menurut dua saksi lokal yang membantu menguburkan mayat-mayat itu.

"Per data yang saya terima dari wilayah Oromiya kemarin, jumlah korban yang diidentifikasi sejauh ini mencapai 338," kata juru bicara perdana menteri Billene Seyoum kepada wartawan.

Etnis Oromos, Amharas dan Gumuz termasuk di antara para korban, katanya, menuduh Tentara Pembebasan Oromo (OLA) bertanggung jawab. Kelompok itu sebelumnya membantah terlibat dan menyerukan penyelidikan independen.

OLA adalah kelompok sempalan terlarang dari Front Pembebasan Oromo, kelompok oposisi yang sebelumnya dilarang yang kembali dari pengasingan setelah Perdana Menteri Abiy Ahmed menjabat pada 2018.

Komisi Internasional Pakar Hak Asasi Manusia di Ethiopia yang ditunjuk PBB menyerukan negara-negara anggota untuk menyediakannya dengan penyelidik berpengalaman dan dukungan logistik lainnya sehingga dapat meneliti kekejaman seperti serangan terbaru di Oromiya.

"Peristiwa terbaru di Oromiya barat jelas berada dalam mandat komisi dan memerlukan penyelidikan segera, mendesak dan menyeluruh," Betty Murungi, ketua komisi, mengatakan kepada negara-negara anggota pada briefing di Jenewa pada hari Kamis.

Pasukan federal Ethiopia berperang dengan pasukan pemberontak Tigrayan pada November 2020. Sejak itu, Reuters telah melaporkan kekejaman oleh semua pihak, termasuk eksekusi dan kekerasan seksual, yang dibantah oleh pihak yang berperang.

FOLLOW US