• Gaya Hidup

Kenali Bahaya Olahraga Berlebihan bagi Tubuh

Tri Umardini | Kamis, 30/06/2022 05:01 WIB
Kenali Bahaya Olahraga Berlebihan bagi Tubuh Kenali Bahaya Olahraga Berlebihan bagi Tubuh. (FOTO: SHUTTERSTOCK)

JAKARTA - Olahraga dikenal sebagai salah satu bagian dalam menjalani gaya hidup sehat, termasuk untuk menurunkan berat badan dan menghindari berbagai risiko penyakit.

Sayangnya, sebagian orang malah melakukan olahraga secara berlebihan dan sembarangan. Hal tersebut sebenarnya malah bisa membahayakan kesehatan tubuh, lho.

Apa saja bahaya olahraga berlebihan bagi kondisi tubuh? Apa saja tanda-tandanya jika Anda sudah mengalami kondisi ini? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Kenali bahaya olahraga berlebihan bagi tubuh Anda

Efek olahraga berlebihan dalam jangka pendek bisa menimbulkan keluhan, seperti kelelahan, nyeri otot, atau sakit punggung. Kondisi ini umumnya bisa mudah Anda atasi dengan beristirahat sebelum memulai aktivitas olahraga kembali.

Dikutip dari Hellosehat.com, beberapa dampak negatif olahraga berlebihan yang perlu Anda waspadai karena bisa berakibat fatal dan mengancam nyawa seperti berikut ini.

1. Kerusakan jantung

Olahraga tiap hari dengan intensitas tinggi berbahaya bagi tubuh karena meningkatkan risiko kardiotoksisitas.

Kardiotoksisitas adalah kondisi timbulnya kerusakan pada otot jantung akibat pelepasan senyawa kimia yang menyebabkan jantung Anda tidak lagi dapat memompa darah ke seluruh tubuh.

Selain itu, efek olahraga berlebihan juga menimbulkan aritmia atau gangguan irama jantung.

Mengerahkan tenaga dalam jumlah besar dapat memicu tubuh menghasilkan hormon adrenalin dan kortisol yang menaikkan tekanan darah dan membuat denyut jantung lebih cepat.

European Heart Journal pada tahun 2020 menyarankan orang yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan irama jantung untuk tidak melakukan aktivitas fisik yang membakar lemak secara berlebihan.

Hal ini bisa menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan jantung.

2. Penyakit ginjal

Olahraga berlebihan juga bisa menjadi penyebab penyakit ginjal yang dikenal sebagai rhabdomyolysis. Kondisi ini terjadi saat otot mengalami kerusakan dan melepaskan pigmen mioglobin dari otot ke dalam aliran darah.

Rhabdomyolysis bisa menimbulkan masalah, seperti kelemahan, nyeri otot, dan urine berwarna gelap kecoklatan. Pada kasus parah, kondisi ini juga berisiko menimbulkan gagal ginjal akibat struktur penyaringan ginjal yang terhalangi oleh zat dari kerusakan otot.

Maka dari itu, selalu perhatikan intensitas dan frekuensi olahraga yang Anda lakukan.

Sebuah penelitian pada tahun 2018 menunjukkan bahwa sekali sesi latihan HIIT (high-intensity interval training) saja bisa menimbulkan gejala dini terkait cedera otot dan tubulus ginjal.

3. Kecanduan olahraga

Segala sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik untuk tubuh, begitu juga dengan berolahraga. Perilaku olahraga berlebihan umumnya tidak Anda sadari dan bisa bermula dari ketidakpuasan terhadap proses maupun hasil akhirnya.

Ketidakpuasan ini kemudian membuat Anda meningkatkan durasi, frekuensi, dan intensitas dari olahraga yang lambat laun susah untuk dikontrol.

Kecanduan olahraga ini mungkin muncul sebagai gejala gangguan mental tertentu, seperti OCD (obsessive compulsive disorder).

Olahraga kompulsif terutama dilakukan oleh seseorang yang memiliki riwayat gangguan makan (eating disorder) yang bisa disebabkan oleh perilaku rendah diri atau perfeksionisme pada kondisi tertentu.

Tanda-tanda jika Anda sudah olahraga berlebihan

Anda perlu memperhatikan tanda-tanda jika tubuh telah melakukan aktivitas fisik secara berlebihan.

Dikutip dari Ace Fitness, beberapa tanda tersebut antara lain seperti di bawah ini.

Menurunnya performa dan kinerja olahraga, meskipun Anda mengalami peningkatan pada intensitas dan volume latihan.

Membuat latihan yang tampak ringan menjadi sulit Anda lakukan. Hal ini bisa menunjukkan gejala berupa peningkatan detak jantung secara tidak normal selama berolahraga.

Kelelahan yang berlebihan, bahkan setelah lama tidak melakukan latihan.

Timbul nyeri otot atau persendian yang terus-menerus akibat terlalu sering Anda gunakan selama berolahraga.

Ketidakseimbangan metabolisme tubuh yang dapat menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi yang bisa memicu komplikasi penyakit lain.

Perubahan suasana hati, mudah marah, dan sulit fokus karena efek olahraga berlebihan bisa memengaruhi hormon stres, termasuk kortisol dan epinefrin.

Mengalami gangguan tidur, seperti insomnia.

Menurunnya nafsu makan.

Jika Anda mengalami beberapa tanda tersebut, sebaiknya hentikan latihan dan segera beristirahat.

Pastikan Anda sudah merasakan kondisi tubuh mulai membaik, sebelum memulai aktivitas kembali dengan olahraga intensitas ringan. (*)

 

FOLLOW US