• Oase

Alim yang Senang Bermaksiat dan Abid yang Amalannya Tidak Didasari Ilmu

Rizki Ramadhani | Minggu, 26/06/2022 07:39 WIB
Alim yang Senang Bermaksiat dan Abid yang Amalannya Tidak Didasari Ilmu Ilustrasi (foto:ruangkeluarga)

JAKARTA - Pentingnya memiliki ilmu dalam beramal kemudian mengamalkan ilmu yang dimiliki tersebut. Realitanya, ada manusia yang berilmu tapi masih senang melakukan maksiat, sehingga ahli ilmu tersebut tidak pantas menjadi panutan masyarakat, bahkan sang alim merupakan contoh yang tidak baik bagi masyarakat.

Seperti diketahui, kisah nyata seorang rahib dan ahli ibadah Bani Isra`il bernama Barshisha yang beribadah sudah selama 60 tahun, shalih, rajin, baik dan dapat dipercaya namun terbujuk setan sehingga  meninggalkan ibadah, melakukan perzinaan, membunuh, berdusta, dan juga pada akhir hayatnya bersujud kepada setan, yang kesemuanya itu diketahuinya adalah perbuatan berdosa.

Namun ada pula manusia yang dikenal sebagai ahli ibadah tapi amalannya tidak didasari ilmu. Banyak orang yang mengira sang abid tersebut pantas dijadikan teladan, padahal ibadahnya di atas kesalahan dan kebodohan.

Sebagaimana kisah Juraij dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu yang keliru mengutamakan ibadah sunah berupa melanjutkan salat sunahnya mengalahkan ibadah wajib berupa bakti kepada orang tua, dalam kisah tersebut dia mengabaikan panggilan ibunya.

Kedua kelompok manusia tersebut sangat berbahaya bagi orang awam karena dapat terjerumus dalam ibadah yang tidak ada tuntunanya, yang malah akan mendatangkan kerusakan dan bukan kebaikan.

Ibnu ‘Uyainah rahimahullah berkata,“Waspadalah dengan bahaya orang alim yang suka maksiat dan ahli ibadah yang jahil (alias: bodoh). Bahaya keduanya adalah bahaya bagi orang banyak. Siapa yang merenungkan bahaya yang menimpa umat ini, maka asalnya dari kedua golongan ini.

DIsamping itu, sangatlah tepat Al Bukhari rahimahullah yang merupakan ulama hadits terkemuka mengatakan “Ilmu sebelum berkata dan berbuat (Al `Ilmu Qoblal Qouli Wal `Amali).” Dan juga pentingnya niat dalam beribadah, sebagaimana hadits yang diriwayatkan Umar bin Khathab رضي الله عنه , “Segala sesuatu tergantung pada niatnya …

Allah ﷻ pun memerintahkan manusia untuk berilmu sebelum beramal dan sudah seharusnya manusia mengamalkan ilmu yang dimilikinya tersebut. Manusia yang berilmu dan mengamalkan ilmunya merupakan pelita yang banyak dimanfaatkan manusia untuk urusan agama dan dunia meraka.

Semoga Allah ﷻ memberikan ilmu yang bermanfaat, amal yang sholeh yang diterima, dan rizki yang baik kepada kaum muslim, serta dijauhkan dari kedua sifat di atas, yaitu banyak ibadah namun tanpa dilandasi ilmu dan berilmu namun enggan beramal. (Kontributor : Dicky Dewata)

FOLLOW US