• News

Pengacara Penentang Presiden Tunisia Dihukum Penjara dan Dilarang Bekerja

Yati Maulana | Minggu, 19/06/2022 14:05 WIB
Pengacara Penentang Presiden Tunisia Dihukum Penjara dan Dilarang Bekerja Demonstran protes terhadap perebutan kekuasaan pemerintahan oleh Presiden Tunisia Kais Saied, di Tunis, Tunisia pada 13 Maret 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Pengadilan banding militer Tunisia pada hari Jumat menghukum Seifeddine Makhlouf, seorang pengacara dan penentang terkemuka Presiden Kais Saied, satu tahun penjara dan melarang dia dari pekerjaannya selama lima tahun karena menghina seorang hakim, kata pengacaranya kepada Reuters.

Saied telah menghadapi oposisi yang meningkat sejak ia merebut kekuasaan tahun lalu, membubarkan parlemen dan memerintah dengan dekrit dalam sebuah langkah yang disebut lawannya kudeta. Kritikus mengatakan dia berusaha untuk mengkonsolidasikan aturan satu orang.

"Putusan itu benar-benar lelucon. Ini adalah peradilan yang diinginkan Saied, peradilan yang bisa dia kendalikan dan gunakan untuk melawan lawan," kata pengacara Makhlouf, Anouar Awled Ali.

Pihak berwenang tidak segera tersedia untuk dimintai komentar.

Awal tahun ini, Saied mengganti Dewan Kehakiman Tertinggi dengan dewan sementara. Pada awal Juni dia memecat lusinan hakim, menuduh mereka korupsi dan melindungi teroris dalam sebuah langkah yang menurut serikat hakim memungkinkan dia untuk mempengaruhi peradilan dan menciptakan lowongan untuk menunjuk loyalisnya.

Hakim memasuki minggu kedua pemogokan pada tanggal 9 Juni sebagai protes.

Dewan Yudisial telah bertindak sebagai penjamin utama independensi peradilan sejak revolusi Tunisia 2011 yang mengantarkan demokrasi. Makhlouf adalah pemimpin partai Karama yang konservatif dan sering mengkritik presiden di parlemen yang dibubarkan.

Sejak intervensi Saied, beberapa politisi senior dan pemimpin bisnis telah ditahan atau dituntut, banyak dari mereka atas tuduhan korupsi atau pencemaran nama baik.

Kelompok hak asasi manusia internasional telah mengkritik beberapa penangkapan dan penggunaan pengadilan militer untuk mengadili kasus.

Saied telah berjanji untuk menegakkan hak dan kebebasan yang dimenangkan dalam revolusi Tunisia 2011, yang memicu pemberontakan "Musim Semi Arab" di seluruh wilayah.

FOLLOW US