• News

Juli-Agustus, Wisatawan Asing Bakal Berbondong-bondong Kunjungi Indonesia

Eko Budhiarto | Senin, 13/06/2022 21:31 WIB
Juli-Agustus, Wisatawan Asing Bakal Berbondong-bondong Kunjungi Indonesia Ilustrasi

JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memprediksi puncak kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Juli-Agustus 2022.

Perkiraan ini menimbang jumlah kunjungan wisman ke Tanah Air pada April 2022 sudah mencapai 111.100 naik lima kali lipat atau 499 persen dibandingkan April 2021 dan meningkat 172 persen jika dipadankan dengan Maret 2022.

“Menggeliatnya pariwisata belakangan ini memberikan optimisme bahwa target kunjungan wisman tahun ini akan tercapai,” ucap Menparekraf dalam Weekly Press Briefing yang dipantau secara virtual, Jakarta, Senin (13/6/2022).

Seperti diketahui pihaknya menargetkan kedatangan wisman ke Indonesia pada 2022 sebesar 1,8-3,6 juta, pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) 550 juta, dan realisasi investasi pariwisata tahun ini sebesar 2,5 miliar dolar AS.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) disebut terus mengkoordinasikan dengan pemangku kepentingan terkait yakni Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, dan maskapai penerbangan internasional maupun nasional untuk penambahan frekuensi penerbangan ke Indonesia, khususnya ke Bali.

Pihaknya juga hendak penjajakan pembukaan rute baru ke sejumlah daerah yang membutuhkan tambahan penerbangan, seperti Wakatobi di Sulawesi Tenggara dan Belitung di Kepulauan Bangka Belitung.

Namun kini maskapai penerbangan menghadapi beberapa kendala untuk membuka rute dan menambah jadwal penerbangan karena terbatasnya jumlah pesawat meskipun permintaan meningkat.

“Saat ini ada 350 pesawat yang beroperasi dari 550 pesawat, banyak yang mengalami maintenence (perawatan),” ungkap Menparekraf.

Adanya peningkatan permintaan jumlah penerbangan dan pembukaan rute baru membuat pihaknya harus mengalibrasi ulang terkait metode tepat mempromosikan wisata Indonesia.

Antara lain mendorong pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, agen perjalanan, dan biro perjalanan untuk turut serta dalam pameran-pameran pariwisata terbesar di dunia. Lalu, meningkatkan kerja sama melalui skema joint promotion dengan agen perjalanan maupun biro perjalanan di pasar tempat asal wisatawan.

“Program-program seperti fam trip, penyelenggaraan webinar, dan market update terus kami kolaborasikan bersama perwakilan Indonesia di luar negeri,” katanya.

FOLLOW US