• Info MPR

Syarief Hasan Hadiri Kuliah Umum Unhas Bahas Percepatan Transfer Teknologi

Akhyar Zein | Kamis, 09/06/2022 22:45 WIB
Syarief Hasan Hadiri Kuliah Umum Unhas Bahas Percepatan Transfer Teknologi Wakil Ketua MPR Syarief Hasan menghadiri Kuliah Umum yang digelar Universitas Hasanuddin (Unhas), di Ruang Senat, Gedung Rektorat Unhas, kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (9/6/2022).(foto: Humas MPR)

JAKARTA - Wakil Ketua MPR Syarief Hasan menghadiri Kuliah Umum yang digelar Universitas Hasanuddin (Unhas), di Ruang Senat, Gedung Rektorat Unhas, kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (9/6/2022).

Bersama Syarief Hasan, hadir juga Rektor Unhas Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa dan delegasi UK-Indonesia Consortium for Interdisciplinary Sciences (UKICIS) sebuah konsorsium perguruan tinggi yang dibentuk ilmuwan dan akademisi dari University of Nottingham, University of Warwick, Coventry University, ITB, IPB, UGM dan UI.

Tema yang dibahas dalam acara itu adalah seputar rencana percepatan transfer teknologi antara UK dan Indonesia lewat kolaborasi riset interdisipliner serta penjajakan masuknya Unhas dalam jajaran konsorsium UKICIS.

"Sudah dua hari ini saya mendampingi perwakilan delegasi UKICIS dan University of Nottingham ke perguruan tinggi di Sulawesi Selatan seperti Universitas Negeri Makassar (UNM) dan sekarang Unhas dalam rencana mereka untuk melakukan kolaborasi riset teknologi terutama Energi Baru Terbarukan (EBT)," katanya, usai acara.

Pimpinan MPR dari Partai Demokrat ini mengungkapkan bahwa kepercayaan konsorsium ilmuwan dunia dan Universitas of Nottingham, United Kingdom (UoN UK) salah satu perguruan tinggi ternama di dunia, adalah karena memang universitas di Indonesia sangat bermutu dan berkualitas internasional.

"Namun, memang harus diakui banyak warga dunia yang kurang informasi cepatnya perkembangan pendidikan di tanah air terutama di luar pulau Jawa. Ketika saya berkunjung ke University of Nottingham, saya jelaskan bahwa di Indonesia timur perkembangan pendidikan tingginya sama besar dan sama mutunya serta sama tinggi jumlah mahasiswanya dengan di wilayah barat. Hal itu ternyata merupakan informasi baru buat mereka," terang Syarief Hasan.

Melihat fakta itu, Syarief Hasan mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia, jika ada kesempatan berinteraksi dengan negara luar, semaksimal mungkin mempromosikan Indonesia termasuk seputar bidang pendidikannya.

"Promosi harus terus digencarkan oleh kita sendiri. Selain itu kita juga mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk juga melakukan berbagai upaya agar mata dunia terbuka untuk kita," tambahnya.

Intinya pembangunan sumber daya manusia Indonesia melalui pendidikan tidak boleh dinomer duakan, tapi harus seimbang seiring sejalan dengan pembangunan ekonomi.

 

FOLLOW US