• Oase

Sang Hartawan Bertangan Emas, `Abdurrahman bin`Auf Radhiyallahu`Anhu

Rizki Ramadhani | Kamis, 09/06/2022 19:34 WIB
Sang Hartawan Bertangan Emas, `Abdurrahman bin`Auf Radhiyallahu`Anhu Ilustrasi harta berlimpah (foto: bundahaifa)

JAKARTA - Manusia pada umumnya senang mengumpulkan harta kekayaannya untuk menjadi semakin kaya hingga lupa mengumpulkan bekal akhirat. Namun tidak demikian bagi ‘Abdurrahman Bin ‘Auf Radhiyallahu ‘Anhu dalam bersikap pada harta.

Nasab hartawan bertangan emas yang dermawan ini adalah ‘Abdurrahman bin ‘Auf bin Abdi ‘Auf bin ‘Abdul Harits bin Zahrah bin Kilab bin Murrah bin Ka`ab bin Lu`ay. Ibunya adalah Shafiyah atau Shafa atau Syifa, ini namanya yang paling masyhur, juga Az-Zuhriyah. Ibunya yang telah membidani kelahiran Nabi ﷺ.

‘Abdurrahman bin ‘Auf رضي الله عنه lahir 10 tahun setelah peristiwa Gajah, bertepatan dengan 580 M di Mekah. Ketika itu ia diberi nama ‘Abdul Ka’bah dan berasal dari Bani Zuhrah. Ia mengharamkan khamar bagi dirinya sendiri pada masa Jahiliyyah.

Abdurrahman bisa menjadi orang terkaya dan bergelimang harta di zamannya dilatarbelakangi kepandaian dan keberhasilannya berwirausaha sehingga membuat ia dijuluki sebagai tangan emas.

Ummul Mukminin Aisyah رضي الله عنه pernah bercerita bahwasanya ‘Abdurrahman bin ‘Auf kerap membawa pulang dagangannya sebanyak 700 kontainer barang yang panjangnya serupa barisan pawai tak putus-putus.

‘Abdurrahman bin ‘Auf رضي الله عنه memiliki banyak keutamaan, diantaranya beliau termasuk yang awal menerima hidayah agama Islam dengan urutan kedelapan. Beliau juga melakukan dua kali hijrah, yaitu ke Habasyah dan Madinah; yang kemudian Rasulullah ﷺ mempersaudarakannya dengan Sa’ad bin Ar-Rabi’ Al-Anshari رضي الله عنه.

Keutamaan berikutnya, Sepupu dari Sa`ad bin Abi Waqqas رضي الله عنه ini ikut berjuang bersama dengan Rasulullah ﷺ sepanjang hidupnya, mulai dari perang Badar dan seluruh perang lainnya. Beliau juga terlibat dalam berbagai misi dakwah Islam. Rasulullah ﷺ mengutus ‘Abdurrahman رضي الله عنه bersama 700 orang ke Daumatul Jandal pada bulan Syakban tahun enam Hijriyah.

Termasuk keutamaannya pula bahwa ‘Abdurrahman رضي الله عنه termasuk orang yang memberikan fatwa pada masa Rasulullah ﷺ.

Pada perang Tabuk, Rasulullah ﷺ sempat menunaikan satu rakaat dari shalat Shubuh dengan mengikut di belakangnya. Ia sebagai satu-satunya sahabat yang secara meyakinkan menunaikan shalat yang demikian ini.

Keutamaan selanjutnya, ‘Abdurrahman رضي الله عنه termasuk enam sahabat yang menjadi ahli syura yang diberitahukan oleh ‘Umar bin Al-Khaththab رضي الله عنه. Yang juga keutamaan sang hartawan bertangan emas ini adalah sosok yang rendah hati dan rajin sedekah.

Setelah Rasulullah ﷺ meninggal, ‘Abdurrahman bin ‘Auf رضي الله عنه bertugas menjaga kesejahteraan istri-istri mendiang Nabi Muhammad ﷺ. Ia menjaga keselamatan dan memenuhi segala kebutuhan mereka.

‘Abdurrahman bin ‘Auf رضي الله عنه wafat pada 31 H atau 652 Masehi pada usia 72 tahun di Madinah. Ia dimakamkan di pekuburan Baqi’ (Jannatul Baqi) di Madinah di samping makam sahabatnya, Utsman bin Maz`un رضي الله عنه dan disalatkan oleh ‘Utsman bin Affan رضي الله عنه.

Semoga kaum muslim mampu meneladani ‘Abdurrahman bin ‘Auf رضي الله عنه, , hartawan bertangan emas yang dermawan ini, untuk menempatkan hartanya guna membesarkan Islam dan sebagai kendaraan yang mengantarkan mencapai tujuan mulia berupa ridha Allah ﷻ dan surga-Nya.

FOLLOW US