• Kabar Pertanian

Genjot Produktivitas, Kementan Ajak Petani Terapkan Bagan Warna Daun

Agus Mughni Muttaqin | Kamis, 09/06/2022 11:02 WIB
Genjot Produktivitas, Kementan Ajak Petani Terapkan Bagan Warna Daun Bagan Warna Daun (BWD). (Foto: Ist)

CILACAP – Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak petani untuk terus menggenjot produktivitas sektor pertanian. Salah satunya dengan upaya meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para petani, seperti menerapkan Bagan Warna Daun (BWD).

Dengan cara ini, petani bisa mengetahui kapan saat yang tepat untuk memberikan pupuk ke tanaman. Juga berapa dosis yang dibutuhkan.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, inovasi sangat dibutuhkan dalam pertanian. "Kita tidak boleh hanya melakukan itu-itu saja. Harus ada inovasi agar produktivitas pertanian bisa ditingkatkan. Karena, imbasnya adalah meningkatnya pendapatan serta kesejahteraan para petani," kata Mentan Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSMDP), Dedi Nursyamsi, menjelaskan lebih lanjut mengenai hal itu. "Kita tidak mau petani hanya mengerti tanam, panen, dan jual. Petani juga harus mengetahui seluruh aktivitas pertanian dari hulu sampai hilir. Termasuk bagaimana caranya meningkatkan nilai jual produk pertanian," kata Dedi.

Dijelaskan Dedi, salah satu upaya yang dilakukan Kementan adalah memaksimalkan program-program yang ada, seperti Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP).

Salah satu daerah yang menerima IPDMIP adalah Cilacap, tepatnya melalui kegiatan Sekolah Lapang (SL) IPDMIP di Desa Cijati, Kecamatan Cimanggu.

"IPDMIP merupakan program pemerintah di bidang irigasi yang bertujuan mencapai keberlanjutan sistem irigasi, baik sistem irigasi kewenangan pusat, provinsi, maupun kabupaten. Dengan upaya ini, diharapkan terwujud swasembada beras sesuai nawacita pemerintah," kata Dedi.

Dedi menjelaskan, SL IPDMIP adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan IPDMIP.

"SL merupakan proses pembelajaran non formal bagi petani untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengetahui potensi menyusun rencana usaha, mengenali identifikasi dan mengatasi permasalahan. Mengambil keputusan dan menerapkan teknologi yang sesuai sumberdaya, sehingga usaha tani lebih efisien dan produktivitas tinggi dan berkelanjutan,” kata Dedi lagi.

Desa Cijati, Kecamatan Cimanggu mendapatkan IPDMIP dengan daerah irigasi Cijati. Desa Cijati sangat berpotensi untuk komoditas tanaman padi.

SL IPDMIP di Cijati dilaksanakan pada dua kelompok tani, yaitu Kelompok Tani Makmur dan Kelompok Tani Bakti Mulya. Pada pertemuan kali ini, diperkenalkan mengenai BWD, yaitu alat bantu pengukuran dosis pemupukan yang terbuat dari plastik dan punya 4 skala warna yang dijadikan dasar penilaian kualitatif warna daun.

BWD membantu petani segera mengetahui kapan tanaman perlu segera diberikan pupuk dan berapa takarannya.

FOLLOW US