• Gaya Hidup

Hutan Malaysia Menyusut, Fotografer Ini Turun Tangan Selamatkan Anggrek

Yati Maulana | Minggu, 05/06/2022 08:20 WIB
Hutan Malaysia Menyusut, Fotografer Ini Turun Tangan Selamatkan Anggrek Suzairi Zakaria juga dikenal sebagai Dome mengambil gambar tanaman Codonoboea Rugosa, di lokasi penebangan di Hulu Terengganu, Malaysia. Foto: Reuters

JAKARTA - Khawatir dengan hilangnya spesies tanaman di Malaysia karena deforestasi, fotografer Suzairi Zakaria memutuskan bahwa dia perlu mengambil tindakan langsung untuk melestarikannya di negara bagian asalnya, Terengganu.

Terbungkus di hutan hujan yang kaya akan keanekaragaman hayati, negara Asia Tenggara ini telah kehilangan sekitar 29 persen tutupan pohon sejak 2001 karena kegiatan seperti penanaman kelapa sawit dan penebangan, menurut data dari Global Forest Watch yang berbasis di AS.

Suzairi, mengenakan topi floppy biru dan T-shirt dengan slogan menyebut hilangnya keanekaragaman hayati sebagai "pembunuh diam-diam", mengatakan ia telah mengubah halaman belakang rumahnya menjadi konservatori untuk spesies yang terancam punah untuk melindungi ribuan tanaman, terutama anggrek liar.

"Salah satu alasan saya membantu menyelamatkan spesies anggrek di kawasan penebangan adalah karena ketika saya pergi ke sana, saya menemukan banyak spesies anggrek atau tanaman yang mati," kata pria berusia 46 tahun itu kepada Reuters.

"Saya pikir akan lebih baik bagi saya untuk menyelamatkan tanaman dan membawanya kembali dan menanamnya kembali di rumah," tambahnya, setelah berjongkok di pembukaan hutan untuk memotret beberapa bunga putih kecil.

Sejak 2015, ketika Suzairi pertama kali melihat kerusakan akibat pembalakan di daerah tempat dia bekerja, dia menganggap dia telah membantu melestarikan lebih dari 2.000 tanaman, di antaranya lebih dari 200 jenis anggrek liar, yang dihargai karena warnanya yang mencolok.

Pekerjaan konservasinya didanai sendiri, melalui penjualan foto-foto hutan hujannya. Upaya ini juga telah membantu para peneliti dan penggemar mengidentifikasi dan mendokumentasikan tanaman untuk referensi di masa mendatang.

“Dia memiliki bakat yang langka, di mana dia dapat menyebarkan pengetahuan ilmiahnya kepada orang-orang,” kata Jamilah Mohd Salim, spesialis ekologi hutan dan keanekaragaman hayati tumbuhan di Universiti Malaysia Terengganu di negara bagian pantai timur.

Suzairi memperoleh pengetahuan tentang hutan hujan dan tanamannya dari karyanya yang mendokumentasikan kehidupan salah satu suku nomaden tertua di negara itu, kelompok asli Bateq.

“Kadang ada jenis anggrek yang belum diberi nama, jadi kalau tidak kita lestarikan atau kita simpan, kita tidak akan tahu keberadaannya,” imbuhnya.`

FOLLOW US