• Info MPR

Bamsoet : Pancasila Harus Diimplementasikan Dalam Sikap Keseharian

Akhyar Zein | Kamis, 02/06/2022 19:49 WIB
Bamsoet : Pancasila Harus Diimplementasikan Dalam Sikap Keseharian Bamsoet saat membuka Saresehan Pancasila, di Gedung Nusantara IV MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis (2/6/22). (foto: Humas MPR)

JAKARTA - Ketua MPR RI mengatakan Pancasila tidak boleh hanya diekspresikan sebatas klaim kehebatan dalam ritual pernyataan dan pidato, atau diajarkan sebatas hafalan sejumlah butir moralitas.

"Melainkan harus diimplementasikan dalam sikap hidup keseharian," kata Bamsoet  saat membuka Saresehan Pancasila, di Gedung Nusantara IV MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis (2/6/22).

Toleransi dan tenggang rasa, misalnya, merupakan bagian kecil dari wujud sikap Pancasila yang harus dimasifkan dalam kehidupan keseharian setiap anak bangsa, ujarnya. 

Ketika membicarakan Pancasila dengan sesanti Bhinneka Tunggal Ika, maka yang akan segera terbayang adalah kebesaran, keluasan, dan kemajemukan bangsa Indonesia.

Ketika terbang dari Sabang menuju Merauke, akan melintasi 17.504 pulau, dengan melewati tiga zona waktu yang berbeda. Orang asing yang terbang di wilayah Indonesia, pasti mengira dirinya sedang melintasi begitu banyak negara. Tidak akan menyangka kalau yang diintasi hanya satu negara, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang dihuni oleh 1.340 suku bangsa, dengan 733 bahasa daerah yang berbeda, adat istiadat yang berbeda, serta dengan agama dan keyakinan yang berbeda-beda pula.

"Para Pendiri Bangsa berhasil menjadikan perbedaan sebagai sebuah akar untuk persatuan, dan meletakannya sebagai ruh bagi perjuangan dalam mewujudkan sebuah identitas perjuangan bangsa. Anugerah tersebut mengisyaratkan perlunya menghargai kemajemukan, sebagai kekayaan dan kekuatan bagi bangsa Indonesia," terangnya.

"Karenanya, kerukunan haruslah menjadi kebutuhan bagi kita, karena kebhinnekaan adalah elemen pembentuk bangsa. Kebhinnekaan bukan hanya fakta sosiologis yang hanya diterima sebagai sesuatu yang given, tetapi harus terus menerus diperjuangkan," jelas Bamsoet.

Patut disyukuri bahwa Bangsa Indonesia memiliki identitas yang berbasis pada nilai-nilai luhur ke-Indonesia-an, yang berakar pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika. Empat konsensus dasar bangsa tersebut memberikan sebuah alasan dan tujuan utama yang membuat bangsa ini dapat bertahan dan hadir hingga sekarang.

 

FOLLOW US