• Ototekno

Sepertiga Pasokan Listrik China pada 2025 Bersumber dari Energi Terbarukan

Yati Maulana | Kamis, 02/06/2022 10:35 WIB
Sepertiga Pasokan Listrik China pada 2025 Bersumber dari Energi Terbarukan Pekerja berjalan di pembangkit listrik tenaga surya di Tongchuan, provinsi Shaanxi, China 11 Desember 2019. Foto: Reuters

JAKARTA - China memastikan bahwa sumber listriknya sekitar 33 persen dari sumber terbarukan pada tahun 2025, naik dari 28,8 persen pada tahun 2020, badan perencanaan negara mengatakan pada hari Rabu dalam "rencana lima tahun" baru untuk sektor terbarukan.

Total konsumsi energi terbarukan China akan mencapai sekitar 1 miliar ton setara batu bara standar (TCE) pada tahun 2025, karena negara tersebut berupaya meningkatkan pangsa bahan bakar non-fosil dalam penggunaan energi total menjadi 20 persen, Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) mengatakan.

Bahan bakar non-fosil menyumbang 15,4% dari total konsumsi energi primer pada tahun 2020.

Cina, sumber terbesar dari gas rumah kaca pemanasan iklim, telah berjanji untuk meningkatkan total kapasitas angin dan surya menjadi 1.200 gigawatt pada tahun 2030, hampir dua kali lipat dari tingkat saat ini, dengan rencana untuk membangun basis energi terbarukan skala besar di wilayah gurun barat laut.

Kelompok iklim berharap bahwa China akan menetapkan target konsumsi energi yang ketat untuk 2025 karena bersiap untuk membawa total emisi gas rumah kaca ke puncaknya sebelum 2030.

Meskipun China belum mengumumkan batas energi formal, angka konsumsi energi bahan bakar non-fosil yang baru menyiratkan bahwa total penggunaan energi primer dapat mencapai 5 miliar ton batu bara standar pada tahun 2025.

NDRC mengatakan energi terbarukan akan menyumbang lebih dari setengah pertumbuhan konsumsi energi baru dari periode 2021-2025, tetapi China masih memiliki peluang untuk membangun lebih banyak pembangkit listrik berbahan bakar fosil selama periode tersebut karena berfokus pada peningkatan ketahanan energi.

China bertujuan untuk mulai mengurangi konsumsi batubara pada tahun 2026, tetapi sementara itu dapat menempatkan sebanyak 150 gigawatt kapasitas batubara baru ke dalam operasi pada saat itu, menurut penelitian dari State Grid.

FOLLOW US