JAKARTA - Sedikitnya 35 orang tewas di tengah hujan lebat di timur laut Brasil pada Jumat dan Sabtu, saat hujan mengguyur dua kota besar di pantai Atlantik, yang merupakan peristiwa banjir besar keempat di negara Amerika Selatan itu dalam lima bulan.

Di negara bagian Pernambuco, setidaknya 33 orang tewas pada Sabtu sore, karena hujan memicu tanah longsor yang menyapu lingkungan perkotaan di lereng bukit, menurut akun Twitter resmi negara bagian itu. 765 orang lainnya terpaksa meninggalkan rumah mereka, setidaknya untuk sementara, menurut pemerintah negara bagian.

Pihak berwenang di negara bagian tetangga Alagoas telah mencatat dua kematian, menurut layanan darurat federal Brasil.

Pada akhir Desember dan awal Januari, puluhan orang tewas dan puluhan ribu mengungsi saat hujan mengguyur negara bagian Bahia, yang juga terletak di timur laut Brasil. Sedikitnya 18 orang tewas dalam banjir di negara bagian tenggara São Paulo pada bulan Januari. Pada bulan Februari, hujan deras di pegunungan negara bagian Rio de Janeiro menewaskan lebih dari 230 orang.

Sementara sebagian besar Brasil menghabiskan sebagian besar tahun 2021 dalam kekeringan parah, hujan lebat yang tidak biasa mulai tiba di bulan-bulan terakhir tahun ini.

Banjir yang sering mematikan setelahnya telah memicu perdebatan tentang peran potensial perubahan iklim dalam pola cuaca yang tidak menentu di Brasil dan telah memusatkan perhatian pada perencanaan kota yang sering serampangan di negara itu.

Banyak kematian pada hari Jumat dan Sabtu terjadi di ibu kota negara bagian Pernambuco, Recife. Seperti di banyak daerah perkotaan di Brasil, banyak lingkungan Recife dibangun di lokasi yang rentan terhadap tanah dan tanah longsor.

Presiden Brasil Jair Bolsonaro membentuk satuan tugas federal untuk dikirim ke Pernambuco pada hari Sabtu, menurut media lokal.

Lawan utamanya dalam pemilihan presiden Oktober, sayap kiri Luiz Inacio Lula da Silva, menyesali banjir di Twitter.

"Solidaritas saya kepada keluarga di wilayah metropolitan Recife yang menderita akibat hujan deras," tulisnya.