• Kabar Pertanian

Kementan Genjot Kapasitas Petani Guna Maksimalkan Pengelolaan Padi

Agus Mughni Muttaqin | Rabu, 11/05/2022 21:51 WIB
Kementan Genjot Kapasitas Petani Guna Maksimalkan Pengelolaan Padi Ilustrasi. Pengelolaan Padi. (Foto: Humas Kementan)

JAKARTA - Guna menggenjot produktivitas dan pengelolaan tanaman padi, Kementerian Pertanian (Kementan) terus meningkatkan kapasitas SDM petani.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan kualitas SDM adalah kunci untuk memaksimalkan pertanian.

"Oleh karena itu, kita memberikan perhatian serius terhadap peningkatan kualitas dan kapasitas SDM pertanian. Dan hal itu masuk dalam program Kementan," katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Seri Nursyamsi, mengutarakan hal serupa.

"SDM adalah faktor pengungkit utama dalam peningkatan produktivitas pertanian. Oleh karena itu, jika ingin pertanian berkembang, tingkatkan dahulu kualitas dan kapasitas SDM-nya," ujar Dedi Nursyamsi.

Salah satu kegiatan yang dilakukan Kementan untuk meningkatkan kapasitas SDM adalah melalui Sekolah Lapang program IPDMIP. Hal ini yang juga dilakukan di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Kegiatan sekolah lapang yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun, memberikan dampak yang positif pada petani diwilayah kerja IPDMIP. Hal Ini terlihat dengan tingginya minat para petani dalam mengikuti sekolah lapang.

"Sekolah lapang adalah satu  cara  untuk meningkatkan SDM petani dalam pengelolaan komoditi padi sawah," terang Dedi.

Rabu (11/5/2022), dilaksanakan pertemuan ke 8 yaitu materi pengendalian OPT dan pemupukan susulan pertama pada sekolah lapang Poktan Dosroha I, Desa Mekar Mulia Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun.

Kegiatan yang merupakan bagian dari program IPDMIP, diikuti jumlah peserta sebanyak 30 orang yang diwakili oleh 12 laki- laki dan 18 perempuan, didampingi oleh penyuluh pemandu Kecamatan Puja Permadi beserta Tim DPIU Kab.Simalungun Lasma Hutasoit, Kadar Situmorang dan Mesdi, juga Korkab Simalungun.

Pertemuan ini adalah lanjutan dari 10 materi sekolah lapang yang direncanakan.

Dari kegiatan ini, diketahui jika pemupukan susulan pertama dilaksanakan 30 (HST) hari setelah tanam. Untuk mengetahui dosis atau jumlah pupuk yang dibutuhkan di lapangan sebelumnya, petani sudah melakukan pembelajaran tehnologi penggunaan alat PUTS yang dilaksanakan sebelum dilakukannya sekolah lapang. Pola yang digunakan adalah pupuk berimbang. Selain pemupukan tidak terlepas juga kegiatan pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) ini sangat penting dilakukan mengingat kerugian yang ditimbulkan sangat tinggi pada area pertanaman, pelaksanaan teori pengendalian OPT di kawal langsung oleh petugas OPT ada di Kabupaten Simalungun 

Sekolah lapang (SL) yang dilaksanakan ini adalah pertanaman Asep MT1 tahun 2022 dengan mengadopsi pola SL-PTT.

Dengan terselenggaranya sekolah lapang IPDMIP di Kabupaten Simalungun, diharapkan petani mampu untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam mengelola lahan pertanian nya dengan menerapkan teknologi dan teknis komoditi yang sudah dipelajari pada sekolah lapang.

FOLLOW US