• Info MPR

Ahmad Basarah: Buya Syafii Selalu Menggaungkan Kebhinnekaan dan Keindonesiaan.

Akhyar Zein | Jum'at, 27/05/2022 16:58 WIB
Ahmad Basarah: Buya Syafii  Selalu Menggaungkan Kebhinnekaan dan Keindonesiaan. Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah (foto: Humas MPR)

JAKARTA – Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah mengenang peran besar Buya Syafii sebagai tokoh Islam yang sederhana, moderat, dan selalu menggaungkan kebhinnekaan dan keindonesiaan.

Buya Syafii pantas dianggap sebagai salah satu guru bangsa karena peran-peran besar yang beliau dedikasikan kepada Bangsa Indonesia. Saya pernah bertemu beliau, bertukar pikiran, dan mendapatkan kesempatan menimba ilmu Islam dan kebangsaan dari almarhum. Pikiran pikiran beliau selalu berfokus pada bagaimana bangsa ini menjadi besar, kuat, dan terus bersatu di tengah perbedaan yang ada,” kata Ahmad Basarah, mengenang kepribadikan tokoh besar ini, Jumat (27/5).

Ahmad Basarah menilai Buya Syafii Maarif berhasil memimpin PP Muhammadiyah dengan membawa ormas Islam itu ke arah moderasi beragama di Indonesia. Dia berpendapat tidak mudah menemukan kembali tokoh dengan pemikiran kebangsaan dan keindonesiaan dengan wawasan Pancasila seperti Buya Syafii.

“Bangsa Indonesia sebenarnya masih butuh sosok sosok guru bangsa yang bisa menjadi tempat belajar sekaligus mengingatkan bangsa ini jika dirasa ada yang melenceng dari cita-cita pendiri bangsa. Tugas generasi sekarang adalah bagaimana melanjutkan cita cita almarhum agar bangsa ini bisa menjadi bangsa mandiri dan maju dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tegas Ahmad Basarah.

Selama ini lelaki santun dan sederhana itu terkenal tidak pernah lelah menyatukan visi esoterisme Islam di kalangan para pemuka agama dalam kapasitasnya sebagai Presiden World Conference on Religion for Peace (WCRP).

‘’Dunia Islam kehilangan beliau sama dengan saat bangsa Indonesia kehilangan mantan Presiden RI serta mantan ketua umum PBNU Abdurrahman Wahid, Nurcholis Madjid, Taufiq Kiemas atau tokoh besar lainnya. Jejak mereka semua bisa dilihat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita,’’ jelas Ahmad Basarah.

"Tokoh ideal ini tidak mempertentangkan antara agama dan Pancasila atau sebaliknya Pancasila dan agama. Nah, Buya Syafii di mata saya adalah tokoh yang bisa melakukan peran itu,’’ tegas Ketua DPP PDI Perjuangan ini.

Buya Syafii sangat gamblang mengatakan Pancasila telah menjadi bagian inheren dari bangsa, menjadi perekat bangsa. Ia pernah berpendapat mengganti Pancasila berarti melumpuhkan sendi bangsa. Pancasila perlu menjadi laku bangsa sehingga kebangsaan menjadi kukuh dan padu.

"Sebagai tokoh agama, Buya Syafii dengan tegas mengatakan negara Pancasila merupakan tujuan final yang hendak dicapai dan selalu mendukung nation-state,’’ jelas Dosen Universitas Kristen Indonesia itu.

“Buya pernah berpesan agar Pancasila jangan lagi dikhianati oleh siapa pun sehingga menjadi lumpuh dalam mengawal kemerdekaan bangsa. Jangan dibiarkan lagi tahun-tahun kemerdekaan ini berlalu dengan sia-sia. Indonesia terlalu mulia untuk dijadikan ajang pertarungan politik tuna adab dengan membenamkan Pancasila ke bawah debu sejarah! Itu yang pernah beliau katakan dan ini bisa jadi wasiat yang diamanatkan kepada seluruh anak bangsa, termasuk saya,” tandas Ahmad Basarah.

Selain pernah menjabat Ketua Umum Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif pernah menjadi Anggota Dewan Pengarah UKP-PIP (7 Juni 2017-28 Februari 2018), Anggota Dewan Pengarah BPIP (28 Februari 2018-2022) dan pendiri Maarif Institute.

FOLLOW US