• News

Seorang Polisi Terbunuh, Pakistan Melarang Pawai Protes Pendukung PM Khan

Yati Maulana | Rabu, 25/05/2022 11:30 WIB
Seorang Polisi Terbunuh, Pakistan Melarang Pawai Protes Pendukung PM Khan Aksi pendukung mantan perdana menteri Pakistan, Imran Khan yang digulingkan bulan lalu. Foto: Reuters

JAKARTA - Pemerintah Pakistan pada Selasa melarang pawai protes yang direncanakan oleh Perdana Menteri terguling Imran Khan, yang menuntut pemilihan umum baru ketika krisis politik dan ekonomi semakin dalam di negara Asia Selatan itu, kata para pejabat.

Larangan itu diumumkan oleh Menteri Dalam Negeri Rana Sanaullah beberapa jam setelah seorang polisi ditembak dan dibunuh selama tindakan keras terhadap para pemimpin dan pendukung Khan, menurut pernyataan polisi dan pernyataan Menteri Penerangan Marriym Auragzeb pada jumpa pers.

Seorang pejabat partai Khan telah menembak dan membunuh polisi itu, kata menteri informasi.

Khan, yang digulingkan bulan lalu dalam mosi tidak percaya, telah memimpin unjuk rasa di seluruh negeri, menyalahkan Amerika Serikat karena berkonspirasi untuk menggulingkan pemerintahannya.

Pakistan sangat membutuhkan dukungan keuangan eksternal karena cadangan devisa turun di bawah $10,5 miliar, setara dengan kurang dari dua bulan impor. L3N2X12L5 Shehbaz Sharif, yang menggantikan Khan bulan lalu, belum mengambil langkah berani untuk mengembalikan ekonomi ke jalurnya.

Khan telah mendesak para pendukungnya untuk berbaris di Islamabad pada hari Rabu, memperingatkan pemerintah bahwa dia tidak akan meninggalkan ibukota sampai parlemen dibubarkan untuk mengadakan pemilihan baru. Dia telah bersumpah untuk mengumpulkan puluhan ribu orang.

"Tidak seorang pun akan diizinkan untuk mengepung ibukota dan mendikte tuntutannya," kata menteri dalam negeri, seraya menambahkan bahwa Kabinet telah menyetujui larangan tersebut.

Dia mengatakan Khan dan para pembantunya telah menyebutnya sebagai pawai berdarah, yang tidak dapat diizinkan setelah aksi duduk yang diadakan Khan pada tahun 2014 selama lebih dari empat bulan yang melumpuhkan negara itu. Pada saat itu, Khan telah mengumpulkan ribuan orang untuk memprotes dugaan kecurangan dalam pemilihan umum tahun 2013.

Khan menantang pemerintah untuk mencoba menghentikan pawainya. "Anda mencoba menghentikan kami jika Anda bisa," katanya kepada wartawan, mengatakan protes damai adalah haknya yang tidak dapat disangkal.

Pembicaraan sedang berlangsung di Doha antara pemerintah dan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk melanjutkan paket penyelamatan senilai $6 miliar yang disepakati pada 2019, dan akan berakhir pada Rabu.

FOLLOW US