• Info MPR

Lestari: Permintaan Fokus Bekerja dari Presiden Harus Jadi Perhatian Serius Para Menteri

Akhyar Zein | Senin, 16/05/2022 21:40 WIB
Lestari: Permintaan Fokus Bekerja dari Presiden Harus Jadi Perhatian Serius Para Menteri Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat (foto: Humas MPR)

JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat meminta para pemangku kepentingan segera mengakselerasi sejumlah langkah yang direncanakan pemerintah untuk menghadapi dampak krisis global.

"Perintah Presiden pada Musrenbangnas akhir April 2022 lalu harus benar-benar diakselerasi oleh para menteri di lapangan, sehingga kita benar-benar mampu menghadapi ancaman krisis global," kata Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Senin (16/5).

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 27 April 2022 lalu mengusung tema “Peningkatan Produktivitas untuk Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan”.

Dalam mewujudkan tema tersebut, Presiden Joko Widodo menegaskan agar para pembantunya melaksanakan sejumlah langkah agar mampu mengantisipasi krisis global.

Langkah tersebut antara lain, bekerja fokus untuk peningkatan penggunaan komponen dalam negeri, mempercepat proses hilirisasi industri yang dilakukan di dalam negeri, meningkatkan produktivitas dan kemandirian di sektor pangan dan energi, meningkatkan investasi yang berdampak penciptaan lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya, dan sejumlah agenda strategis untuk peningkatan SDM harus terus berjalan.

Menurutnya, deretan tugas dari Presiden itu memang tugas yang tidak mudah, tetapi harus segera diakselerasi realisasinya di tengah kondisi perekonomian global yang tidak menentu saat ini.

Karena itu permintaan fokus bekerja dari Presiden kepada para pembantunya harus menjadi perhatian serius, sehingga para menteri harus cermat merealisasikan setiap target dari tugas yang menjadi tanggung jawab mereka.

Pada kesempatan itu juga ditetapkan sejumlah sasaran pembangunan dalam Rencana Kerja Pemerintah 2023, antara lain pertumbuhan ekonomi 5,3–5,9%, tingkat pengangguran terbuka 5,3–6,0%, tingkat kemiskinan 7,5–8,5%, rasio gini 0,375–0,378, dan indeks pembangunan manusia 73,31–73,49.

Sejumlah parameter pertumbuhan itu membutuhkan komitmen semua pihak untuk mewujudkannya, dengan selalu mengedepankan kepentingan bangsa sebagai yang utama.

Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu sangat berharap para pemangku kepentingan dan masyarakat luas memiliki pandangan yang sama terkait upaya bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan saat ini.

Tanpa gerak dan semangat yang sama dari seluruh anak bangsa akan sulit memenuhi target yang dicanangkan dalam upaya menghadapi tantangan dampak krisis global di sejumlah sektor kehidupan kita.

FOLLOW US