• News

Jerman Enggan Mengirim Jet Tempur ke Ukraina

Akhyar Zein | Jum'at, 13/05/2022 10:30 WIB
Jerman Enggan Mengirim Jet Tempur ke Ukraina Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock (foto: dpa/ dw.com)

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock pada hari Kamis sekali lagi menyatakan keberatan tentang permintaan Ukraina untuk pengiriman jet tempur Barat.

Pada awal pertemuan para menteri luar negeri G7 di kota utara Jerman Weissenhaus, Baerbock mengacu pada posisi sebelumnya tentang penetapan zona larangan terbang.

Kami telah "memposisikan diri dengan jelas dalam hal (pengiriman) materi penerbangan," kata menteri kepada perwakilan media.

Jerman dan NATO sangat menentang pembentukan zona larangan terbang di atas Ukraina, karena dikhawatirkan penerapannya dapat menyebabkan konfrontasi langsung antara NATO dan Rusia karena akan ada risiko perang di Ukraina akan meningkat secara dramatis.

Sementara itu, Baerbock menekankan bahwa kelompok G7 ingin memastikan bahwa Ukraina dapat tetap menjadi pengekspor biji-bijian utama meskipun ada perang Rusia di negara itu.

Dia menunjukkan bahwa pertemuan G7 di Weissenhaus juga akan fokus pada bagaimana membuka blokir blokade gandum Rusia yang dikenakan terhadap Ukraina.

Saat ini, 25 juta ton biji-bijian diblokir di pelabuhan Ukraina, terutama di Odesa, karena perang, kata Baerbock.

Gandum sangat dibutuhkan di negara-negara Afrika dan Timur Tengah, kata menteri.

Krisis pangan sedang terjadi, yang akan diperburuk oleh dampak iklim global, tambahnya.

Ukraina adalah salah satu pemasok biji-bijian terpenting di dunia.

Menurut angka dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, negara itu tahun lalu masih menjadi pengekspor gandum terbesar ketiga dan pengekspor gandum terbesar kelima.

Menteri luar negeri Jerman dan rekan-rekan G7-nya pada Kamis malam akan membahas dampak perang Rusia di Ukraina.

Pembicaraan G7 juga akan membahas peran China dan situasi di Indo-Pasifik.

Pertemuan itu juga akan fokus pada situasi di Afghanistan, Afrika, dan Timur Tengah, serta perjuangan bersama melawan krisis iklim dan pandemi virus corona.

Para menteri luar negeri Ukraina dan negara tetangga Moldova, yang khawatir menjadi target militer Rusia berikutnya, juga diundang untuk hadir sebagai tamu.

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi akan bergabung dalam pertemuan itu melalui tautan video. Indonesia saat ini memimpin G20.

Sabtu ini, pertemuan akan beralih ke konsultasi informal di antara para menteri luar negeri NATO di Berlin di mana situasi di Ukraina kemungkinan akan menjadi fokus lagi.

Jerman saat ini memimpin grup G7 yang meliputi AS, Kanada, Prancis, Inggris, dan Italia, serta Jepang.

FOLLOW US