• Kabar Pertanian

Hari Pertama Kerja Usai Lebaran, Mentan Ajak Pegawai Lebih Semangat

Agus Mughni Muttaqin | Senin, 09/05/2022 16:23 WIB
Hari Pertama Kerja Usai Lebaran, Mentan Ajak Pegawai Lebih Semangat Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) bersalaman dengan segenap jajaran di Lingkungan Kementerian Pertanian pada acara apel pagi bersama di lapangan utama Kementan, Senin, 9 Mei 2022. (Foto: Humas Kementan)

JAKARTA - Usai libur Lebaran, Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar apel pagi bersama di lapangan utama Kementan, Senin, 9 Mei 2022. Kegiatan ini merupakan aktivitas hari pertama masuk kerja setelah melewati masa libur nasional selama sepekan terakhir, setelah Idul Fitri. Acara dibuat sederhana dengan penuh doa dan kehangatan.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, momen Syawal harus dijadikan cambuk bagi para pegawai untuk saling memaafkan agar kinerja Kementan terus mengalami peningkatan. Hati yang ikhlas serta doa yang kuat bisa dijadikan penguat untuk ketahanan pangan nasional.

"Hari ini kita bekerja harus dimulai dengan hati yang lapang. Kenapa? karena makna Ramadhan itu adalah menjadikan kita sebagai orang yang makin beriman. Saya meminta maaf atas kesalahan dan kekhilafan saya selama bekerja," ujar SYL saat memberikan arahan singkat.

Menurut Mentan, sektor pertanian adalah sektor strategis untuk mendulang amal dalam setiap proses kerjanya. Ini karena pertanian merupakan salah satu sektor vital yang menyangkut langsung pada pemenuhan pangan rakyat.

"Pertanian adalah kerja yang paling hebat karena kita yang mempersiapkan makanan bagi jutaan orang di Indonesia. Karena itu sekali lagi saya sampaikan kita harus bekerja dengan penuh maaf, tanpa dendam dan tanpa kebencian," katanya.

Mentan menambahkan, ke depan kerja-kerja Kementan harus fokus pada pemenuhan pangan secara merata. Di antaranya dengan meningkatkan produksi melalui penyediaan benih unggul, penggunaan teknologi dan penguatan sumber daya manusia.

"Di sini saya ingin mengajak untuk menyelamatkan Indonesia agar tidak terjadi gejolak pangan. Kita harus menyelamatkan pangan kita agar tidak terjadi krisis seperti yang dikatakan badan pangan dunia," ujarnya.

FOLLOW US