• Bisnis

Saham Bank Mandiri Laris Diborong Investor Asing Rp1,1 Triliun

Tri Umardini | Sabtu, 30/04/2022 08:01 WIB
Saham Bank Mandiri Laris Diborong Investor Asing Rp1,1 Triliun Pelayanan di Bank Mandiri. Saham Bank Mandiri Laris Diborong Investor Asing Rp1,1 Triliun. (FOTO: HO BANK MANDIRI)

JAKARTA - Salah satu bank pelat merah terbesar Tanah Air, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mengumumkan berhasil mencatatkan kinerja ciamik sepanjang kuartal I 2022.

Keuangan yang moncer tersebut mendongkrak harga saham perseroan dan investor asing juga berbondong-bondong memborong saham BMRI. Kondisi ini bisa mendongkrak kinerja reksadana yang memiliki portofolio saham BMRI.

Seperti dikutip dari Bareksa.com, pada penutupan perdagangan Kamis (28/4/2022), harga saham BMRI meroket 8,8 persen ke level Rp8.950 per saham.

Harga saham BMRI sempat menyentuh level tertinggi di posisi Rp 9.075 pada Kamis kemarin.

Harga saham BMRI juga sudah melonjak 7,8 persen sepekan, dan selama 3 bulan terakhir melesat 27,4 persen.

Saham BMRI laris diborong investor asing senilai Rp1,1 triliun, dengan total transaksi Rp2,1 triliun dan volume 231,5 juta saham. Dalam 3 bulan terakhir, aksi beli asing di saham BMRI tercatat Rp2,5 triliun.

Kenaikan harga saham BMRI diiringi oleh kinerja keuangan perseroan di kuartal I 2022. Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dirilis Kamis (28/4/2022), laba bersih BMRI pada kuartal I 2022 meroket 70 persen jadi Rp10 triliun.

Kinerja ciamik tersebut ditopang oleh pertumbuhan kredit konsolidasi 8,93 persen atau mencapai Rp1.072,9 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh 7,4 persen jadi Rp1.269 triliun.

Kenaikan DPK Bank Mandiri ditopang oleh kinerja Livin’ by Mandiri yang mampu meningkatkan dana murah Rp748,6 trilun atau tumbuh 10,93 pereen. Sementara rasio CASA BMRI mencapai 75 persen. Dengan kinerja tersebut aset BMRI tumbuh 8,4 persen menembus Rp1.734,1 triliun.

Sebagai salah satu saham big caps, dengan kapitalisasi pasar Rp417,6 triliun, BMRI masuk dalam jajaran 4 bank terbesar di Indonesia, bersama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan kapitalisasi pasar Rp738,09 triliun, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp1.001,6 triliun, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) senilai Rp172,03 triliun.

Moncernya kinerja saham dan keuangan Bank Mandiri bisa berdampak positif terhadap kinerja reksadana yang memiliki BMRI dalam daftar top portofolionya.

Berdasarkan daftar top 10 reksadana saham, reksadana campuran dan reksadana indeks dengan nilai barometer tertinggidi Bareksa per 27 April 2022, sebanyak enam produk reksadana memiliki saham BMRI dalam portofolionya.

Enam reksadana tersebut memiliki nilai Barometer Bareksa di atas 4. Produk-produk reksadana itu ialah reksadana saham Manulife Saham Andalan dengan cuan 26,94 persen setahun. Kemudian index fund Reksa Dana Indeks Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A dengan imbalan 23,38 persen.

Disusul reksadana campuran Jarvis Balanced Fund dengan imbalan 26,14 persen setahun, reksadana saham Eastspring Investments Alpha Navigator Kelas A dengan imbal hasil 21,09 persen, Eastspring Investments Value Discovery Kelas A dengan cuan 21,94 persen setahun, serta Batavia Dana Saham Optimal dengan return 15,78 persen setahun.

Melihat moncernya kinerja saham Bank Mandiri yang jadi salah satu top holding portofolio enam reksadana tersebut, maka tidak mengherankan jika cuannya pun cukup menggiurkan antara 15 - 26 persen setahun terakhir (per 27 April 2022).

Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. (*)

FOLLOW US