• Oase

Meraih Rezeki Hingga Ajal Menjemput

Rizki Ramadhani | Sabtu, 16/04/2022 09:16 WIB
Meraih Rezeki Hingga Ajal Menjemput Ilustrasi mencari rezeki (foto: percikaniman)

JAKARTA - Manusia diperintah untuk mencari rezeki dengan cara yang baik, maksudnya janganlah berputus asa ketika belum mendapatkan rezeki yang halal sehingga menempuh cara dengan maksiat pada Allah SWT.

Rezeki memang sudah ditakdirkan dan masing-masing mahluk sudah ada jatahnya. Namun, bukan berarti kalau sudah ada takdir rezeki maka tidak perlu kerja dan berusaha. Seorang muslim tetap mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhannya.

Jika satu pintu rezeki ditutup, harus yakin masih ada pintu yang lain. Karenanya, jika dipahami dengan baik, maka kita akan menjadi orang yang optimis, semangat kerja, cepat move on dalam hal rezeki.

Jangan pula terlalu sibuk dengan mencari rezeki sampai melupakan kewajiban Anda dalam beribadah dan bersyukur.  Karena rezeki dan ajal adalah dua hal yang dijamin, selama masih ada sisa ajal, rezeki pasti datang. Jika Allah SWT dengan hikmahNya berkehendak menutup salah satu jalan rezekimu, Dia pasti dengan rahmatNya akan membuka jalan lain yang lebih bermanfaat bagimu.

Imam Al-Muzani rahimahullah, penulis kitab Syarhus Sunnah, berkata,

“Makhluk itu akan mati dan punya ajal masing-masing. Bila ajal tiba berarti rezekinya telah habis dan amalannya telah berakhir.”

Sebagaimana hadits Nabi yang mulia dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, “…ditiupkan padanya ruh dan diperintahkan untuk ditetapkan empat perkara, yaitu rezekinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya…” (HR. Bukhari dan Muslim).

Pekerjaan halal yang Anda lakukan akan mendapat keberkahan dari Allah SWT. Pintu rezeki akan terbuka bila dibarengi dengan takwa, tawakal, istiqamah, bersedekah, serta perbanyak istighfar. Bukan itu saja, mengerjakan shalat Dhuha dan memanjatkan doa agar dimudahkan memperoleh rezeki yang berkah dari Allah SWT.

Selain itu, menjalinlah hubungan dengan orang tua dan kerabat apalagi yang sedang terputus, yaitu sambung silaturahim yang mungkin tanpa Anda sadari sudah lama tidak terhubung.

Bila Anda hanya mengeluh tanpa henti akan kesusahan yang dialami dan  menggantungkan harapan untuk menperoleh belas kasihan orang lain tanpa memaksimalkan diri mencari rejeki, maka hal ini bisa sebagai salah satu penghambat dari rezeki Anda sendiri.

Penyebab rezeki terhambat lainnya selain bermalas-malasan yaitu tidak amanah. Hal ini menjadi penyebab orang sulit percaya, sehingga bagaimana mungkin ia mendapatkan pekerjaan, uang, dan rezeki dengan mudah.

Seorang muslim adalah kerja dan tawakal pada Allah SWT. Jika benar-benar bertawakal kepada Allah, tentu akan diberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki.

Semoga Allah SWT mencukupkan kita dengan limpahan rezeki yang halal dan berkah serta dijauhkan dari yang haram. (Kontributor : Dicky Dewata)

FOLLOW US