• News

Pasangan Tua Ukraina Bercerita Tentang Apa yang Mereka Saksikan di Bucha

Akhyar Zein | Rabu, 13/04/2022 14:40 WIB
Pasangan Tua Ukraina Bercerita Tentang Apa yang Mereka Saksikan di Bucha Pasangan suami istri Grigory Zamogilni (84) dan Anna Zamogilnaya (80) di Bucha, Ukraina (foto: aa.com.tr)

JAKARTA - Sepasang suami istri tua, menikah selama 58 tahun dan tinggal di kota Bucha di Ukraina, belum meninggalkan kota, menyaksikan apa yang terjadi di tengah serangan Rusia.

Grigory Zamogilni (84) dan Anna Zamogilnaya (80), yang dikunjungi oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy setelah pasukan Rusia mundur dari kota, berbicara kepada Anadolu Agency.

Zamogilnaya mengatakan mereka tidak mengharapkan situasi menjadi serius ini dan bahwa Rusia akan menyatakan perang terhadap Ukraina.

"Mereka (Rusia) memanggil kami `saudara kecil.` Jadi, bagaimana para tetua bisa memperlakukan adik mereka seperti ini? Mengapa mereka melakukan ini?" dia bertanya.

Pasangan itu tinggal di jalan Vogazlnaya di mana bentrokan hebat terjadi setelah pasukan Rusia memasuki kota pada 27 Februari.

"Ketika saya melihat tank-tank Rusia melewati jalan, anak saya berteriak: `Bu, tank-tanknya datang`," katanya, seraya menambahkan bahwa konvoi tank-tank itu dibom oleh pesawat tempur Ukraina.

Masih belum ada gas dan listrik di kota, kata Zamogilnaya, mengatakan mereka memasak makanan mereka di atas batu bata di luar rumah mereka.

`Semuanya terbakar`

Sementara itu, Zamogilni mengatakan saat bentrokan di kota masih berlanjut, segala sesuatu di sekitar terbakar, dan bom jatuh di mana-mana.

"Saya melihat sembilan mayat warga sipil di ujung jalan. Ada tiga mayat di jalan dekat kami," tambahnya.

Mereka mengatakan mereka merasa aman sekarang karena tentara Ukraina telah kembali ke kota dan Zamogilni menambahkan bahwa upaya pembersihan di wilayah tersebut juga telah dimulai.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Moskow menghadapi kritik keras dari masyarakat internasional setelah Ukraina menuduh pasukan Rusia melakukan "genosida" dan "kejahatan perang" di Bucha, sebuah kota dekat ibukota Ukraina, Kyiv.

Rusia telah menolak tuduhan itu sebagai "serangan berita palsu," dengan alasan bahwa gambar-gambar yang telah menarik kemarahan global dipentaskan setelah pasukan Rusia mundur dari kota itu.

 

FOLLOW US