• Oase

Menggapai Surga dengan Berbakti Kepada Orang Tua

Rizki Ramadhani | Rabu, 13/04/2022 11:37 WIB
Menggapai Surga dengan Berbakti Kepada Orang Tua Ilustrasi anak berbakti (foto: islampos)

JAKARTA - Berbakti kepada orang tua atau birrul walidain bukan sekedar tuntunan norma susila dan norma kesopanan, untuk balas jasa, kepantasan maupun kesantunan, namun bagi seorang muslim, yang utama adalah dalam rangka menaati perintah Allah Ta’ala dan Rasul-Nya Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, sehingga wajib hukumnya.

Perintah ini banyak terdapat dalam Al-Quran, salah satunya  dalam surah Al Isra : 23 : “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.”

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dengan tegas menyatakan durhaka kepada orang tua termasuk dosa-dosa besar yang paling besar.

Bentuk durhaka kepada orang tua itu tidak selalu berupa perbuatan jahat, kasar atau kejam kepada orang tua, namun menyia-nyiakan dan tidak berbakti kepada mereka juga merupakan bentuk durhaka kepada orang tua.

Membuat mereka menangis juga terhitung sebagai perbuatan durhaka. Allah SWT pun menegaskan dalam surat Al Isro’ bahwa perkataan “uh” atau “ah” terhadap orang tua pun dilarang apalagi yang lebih dari itu.

Dapat kita bayangkan kesulitan yang dirasakan ibu ketika hamil. Dan penderitaannya tidak berkurang ketika melahirkan. Kemudian cobaan yang dialami mulai dari masa menyusui hingga anaknya besar dan bisa mengurus diri sendiri. Ini hanya dirasakan oleh ibu. Sedangkan Bapak kita bekerja dengan segala rasa letihnya untuk memikul tanggung jawab kebutuhan anak dan istrinya.

Anak yang berbakti tentu membuat orang tua akan senang, ridha dan mendoakannya. Ada tiga orang yang doanya mustajab, diantaranya doa orang tua untuk kebaikan anaknya.  

Seorang anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya tidak akan merasakan penyesalan seperti yang dirasakan anak yang tidak berbakti ketika kedua orang tuanya sudah meninggal dunia. Buah hati kita pun akan mencontoh sebagaimana Anda berbakti kepada orang tua, maka anak kita pun kelak akan berbakti kepada kita juga.

Mulailah rubah perilaku buruk kepada Ibu dan Bapak.  Anda dapat bertutur kata dengan sopan dan penuh kelembutan, jangan membohongi serta menjauhi perkataan yang menyakiti hati mereka. Bersikap tawadhu’ dan kasih sayang kepada mereka. Tidak memandang dengan pandangan yang tajam, tidak bermuka masam atau yang tidak menyenangkan.

Selain itu, jangan meninggikan suara ketika berbicara dengan orang tua agar tidak ada salah paham dan jawablah panggilan mereka dengan segera penuh kesopanan.

Bukan itu saja, jaga selalu kehormatan orang tua dan tidak berdebat dengan emosi apalagi menyalahkan mereka, jelaskan dengan penuh adab dan lemah lembut.

Segera bangkit menyambut ketika orang tua masuk rumah, dan mencium tangan mereka juga merupakan wujud perilaku bakti kepada orang tua. Serta seringlah memberi kabar dan mengunjunginya karena mereka menahan rindu dengan anak-anaknya.

Singkirkan perasaan terbebani untuk menafkahi Ibu dan Bapak karena orang tua adalah manusia yang paling berhak dinafkahi setelah diri sendiri dan keluarga. Apalagi bila Anda hidup berkecukupan. Sebesar apapun harta yang Anda keluarkan untuk mereka tidak akan pernah cukup membalas segala pengorbanan orang tua selama ini.

Banyak orang bijak yang bertutur bahwa diantara kunci-kunci kesuksesan dalam hidup seseorang adalah dengan berbakti kepada kedua orang tua. Betapapun besar dan banyaknya pengorbanan yang dilakukan anak untuk orang tuanya tidaklah pernah sebanding dengan pengorbanan orang tua untuk anaknya.

Semoga Allah ‘Azza Wa Jalla menjadikan kita sebagai anak-anak yang berbakti kepada kedua orang tua dan menjadikan buah hati kita sebagai anak-anak soleh dan soleha yang berbakti kepada kita selaku orang tua mereka. Aamiin Allahumma Aamiin. (Kontributor : Dicky Dewata)

FOLLOW US