• News

Legislator Partai Pendukung Imran Khan Ramai-ramai Mundur dari Parlemen

Yati Maulana | Selasa, 12/04/2022 08:10 WIB
Legislator Partai Pendukung Imran Khan Ramai-ramai Mundur dari Parlemen Imran Khan (foto: Reuters)

JAKARTA - Para legislator dari partai Perdana Menteri Pakistan yang digulingkan Imran Khan mengumumkan bahwa mereka mengundurkan diri secara massal dari majelis rendah parlemen pada hari Senin sebagai protes terhadap pembentukan pemerintahan baru oleh lawan politiknya, beberapa menit sebelumnya.

"Kami mengumumkan bahwa kami semua mengundurkan diri," kata Shah Mahmood Qureshi, mantan menteri luar negeri dan wakil presiden partai Khan, dalam pidato di majelis menjelang pemungutan suara untuk memilih perdana menteri baru.

Khan digulingkan dalam mosi tidak percaya oleh majelis yang sama pada Minggu dini hari.

Partai Khan, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) telah mengajukan surat-surat yang mencalonkan Qureshi sebagai calon perdana menteri.

Pengunduran diri massal akan membutuhkan pemilihan sela baru di lebih dari 100 kursi.

"Tidak ada penghinaan yang lebih besar terhadap negara ini," Khan, yang digulingkan dalam mosi tidak percaya oleh majelis yang sama pada Minggu dini hari, mengatakan kepada wartawan pada Senin tentang prospek terpilihnya Sharif.

Tidak ada perdana menteri terpilih yang menyelesaikan masa jabatan penuh di negara bersenjata nuklir itu sejak memenangkan kemerdekaan dari kekuasaan kolonial Inggris Raya pada 1947, meskipun Khan adalah orang pertama yang dilengserkan dengan mosi tidak percaya.

Militer telah memerintah negara berpenduduk 220 juta orang itu selama hampir setengah dari hampir 75 tahun sejarahnya. Itu memandang Khan dan agenda konservatifnya dengan baik ketika dia memenangkan pemilihan pada 2018.

Tetapi dukungan itu berkurang setelah perselisihan mengenai penunjukan kepala intelijen militer dan masalah ekonomi yang pekan lalu menyebabkan kenaikan suku bunga terbesar dalam beberapa dekade.

Khan tetap menantang setelah kekalahannya di parlemen.

Ribuan pendukungnya di beberapa kota mengadakan protes terhadap pemecatannya yang berlangsung hingga Senin dini hari.

FOLLOW US