JAKARTA - Pemerintah Inggris mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya telah mengeluarkan 41.000 visa ke Ukraina di bawah skema untuk membantu pengungsi datang ke Inggris, di tengah kritik bahwa proses aplikasi terlalu lama dan terlalu rumit.

Bulan lalu, Inggris membuat dua skema untuk membantu Ukraina, satu untuk mereka yang sudah memiliki keluarga di Inggris, dan satu lagi mengizinkan pengungsi yang melarikan diri dari perang untuk tinggal dengan warga Inggris yang telah menawarkan akomodasi.

Menurut angka terakhir, hanya kurang dari 80.000 aplikasi yang telah diajukan. Untuk 36.300 yang dibuat di bawah skema keluarga, 28.500 visa telah dikeluarkan dan 10.800 orang telah diterima.

Tetapi untuk skema "Rumah untuk Ukraina", hanya 12.500 visa yang dikeluarkan dari 43.600 aplikasi. Pada Selasa, hanya 1.200 pengungsi telah tiba di Inggris di bawah skema ini, menurut data.

Mereka yang terlibat, baik warga Ukraina maupun Inggris yang membuka rumah mereka untuk pengungsi, telah mengkritiknya karena terlalu birokratis dan rumit, yang berarti beberapa pengungsi telah dibiarkan dalam ketidakpastian selama berminggu-minggu menunggu untuk melakukan perjalanan ke Inggris meskipun telah menyiapkan akomodasi untuk mereka.

Pemerintah mengatakan sedang bekerja secepat mungkin untuk membantu orang, dengan mengatakan itu adalah operasi pengungsi terbesar dan tercepat dalam sejarahnya.

Menteri Dalam Negeri Priti Patel mengakui situasinya membuat frustrasi dan mengatakan ratusan staf bekerja dengan visa dan memberikan dukungan kepada para pengungsi.

Dia mengatakan pemeriksaan keamanan tidak menjadi masalah tetapi mereka ingin memastikan mereka yang datang memiliki dokumen yang memberi mereka hak untuk bekerja dan menyekolahkan anak-anak mereka. "Kami harus memastikan bahwa mereka dilindungi dan dijaga di Inggris juga," katanya kepada BBC TV.

Menteri Pengungsi Richard Harrington mengakui minggu ini bahwa "ada yang tidak baik" dengan sistem visa, tetapi berjanji untuk menyederhanakannya, menetapkan target penyelesaian 48 jam.

Badan pengungsi PBB mengatakan lebih dari 4 juta orang telah meninggalkan Ukraina, dengan sebagian besar pergi ke negara-negara tetangga, dengan negara-negara Eropa lainnya tidak memerlukan visa sebelum masuk.