• Gaya Hidup

Wingko Babat Oleh-oleh Khas Semarang, Simbol Keseriusan Lelaki Meminang Perempuan

Tri Umardini | Jum'at, 08/04/2022 06:01 WIB
Wingko Babat Oleh-oleh Khas Semarang, Simbol Keseriusan Lelaki Meminang Perempuan Wingko Babat. FOTO: HO/IST

JAKARTA - Wingko Babat merupakan makanan tradisional Indonesia yang terkenal sebagai oleh-oleh khas Kota Semarang.

Namun dilihat dari asal-usulnya, Wingko Babat ternyata bukan berasal dari Semarang.

Wingko Babat sebenarnya merupakan kudapan khas masyarakat Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Warga Babat sih biasanya menyebut kudapan berbahan baku utama tepung ketan dan kelapa muda itu dengan Kue Wingko.

Di daerah Babat Kue Wingko tak digunakan sebagai oleh-oleh. Melainkan jadi bagian dari seserahan seorang lelaki kepada perempuan yang akan dinikahinya.

Kue Wingko merupakan simbol keseriusan lelaki untuk meminang seorang perempuan.

Migrasi ke Semarang

Wingko Babat pertama kali dibawa ke Semarang oleh seorang perempuan asal Babat bernama Loe Lan Hwa.

Saat itu dia bersama suaminya, The Ek Tjong (D Mulyono) dan kedua anaknya mengungsi dari Babat ke Semarang pada 1944, untuk mencari kehidupan yang lebih aman.

Dampak kekalahan Jepang di Perang Dunia II rupanya juga ikut dirasakan warga Babat. Waktu itu, banyak kerusuhan yang terjadi.

Sekitar 1946 Loe Lan Hwa dan suaminya mulai memasarkan Wingko di Semarang.

Selain dijajakan dari rumah ke rumah, Wingko Babat juga sering dipasarkan di sekitar Stasiun Tawang.

Kehadiran Wingko sebagai kudapan baru di Semarang ternyata direspon positif oleh masyarakat Semarang.

Nah, sebagai kenang-kenangan akan tempat kelahirannya, Loe Lan Hwa memberi kue buatannya dengan sebutan Wingko Babat.

Sejak itu Wingko Babat semakin dikenal dan berkembang menjadi oleh-oleh khas Semarang. Wingko Babat pun semakin eksis sebagai oleh-oleh khas Semarang. (*)