• News

Jokowi 3 Periode, Ketua APDESI: Itu Hanya Spontanitas dari Para Peserta Silatnas

Asrul | Kamis, 31/03/2022 20:10 WIB
Jokowi 3 Periode, Ketua APDESI: Itu Hanya Spontanitas dari Para Peserta Silatnas APDESI melakukan konferensi pers di Hotel Sunbreeze Jakarta, Kamis (31/3).

Jakarta - Menanggapi polemik yang terjadi terkait Issu mengenai Statement Jokowi 3 periode di acara Silatnas di Istora Senayan pada Selasa (29) kemarin, ( APDESI melakukan konferensi pers di Hotel Sunbreeze Jakarta, Kamis (31/3).

Terkait soal mencuatnya dukungan dari para peserta Silatnas Jokowi 3 periode, Ketua Umum APDESI Surta Wijaya menyebutkan bahwa terikan Jokowi 3 periode itu hanya sekedar spontanitas dan tidak ada mobilisasi dari siapa pun.

"Hal itu murni spontanitas dari para peserta Silatnas APDESI, tidak ada arahan dari siapapun," ujar Surta.

Ia menambahkan, APDESI bersyukur bahwa aspirasi kepala desa yang sudah lama di perjuangkan akhirnya diwujudkan oleh Presiden Jokowi.

Dalam kesempatannya pula, Ketua MPO APDESI Muhammad Asri Anas, menambahkan soal organisasinya yang memang kerap bertemu dan berdialog dengan Luhut. Terlebih, Luhut masuk ke jajaran pengurus Apdesi sebagai ketua dewan pembina.

“Intens dan resmi [bertemu Luhut]. Silakan dicek, surat audiens kita resmi. Kalau mau ketemu beliau, surat audiensi kita resmi. Kalau ada by phone kan biasa, namanya minta petunjuk dan itu kita lakukan untuk yang lain,” Tutut Anas sapaan akrabnya.

Namun, ia juga membantah bahwa dukungan presiden 3 periode yang sempat disuarakan perwakilan desa saat acara Silantas Desa 2022 merupakan arahan dari Luhut.

“Isu tiga periode tidak ada arahan dari Pak Luhut. Bahkan, kemarin rata-rata ingin berteriak tiga periode, hanya yang melarang kita adalah Pak Luhut dan Mendagri,” jelas dia.

Asep selaku Sekjen APDESI juga menaggapi bahwa perpanjangan masa jabatan presiden perlu dilihat sebagai diskusi yang memperkaya kehidupan bernegara, tidak harus selalu dipertentangkan.

“Di sisi lain, kenapa sih bangsa ini banyak alergi terhadap perbedaan? Saya kira tidak usah seperti itu. Kalau toh masih ada pembatasannya, sebuah regulasi, ya silakan saja. Ketika berangan-angan, saya ingin ke sini, kalau misalnya tidak boleh ya sah-sah saja,” tandasnya.

FOLLOW US