• News

Provinsi Jilin, China, Kekurangan Pangan Akibat Pembatasan Covid

Yati Maulana | Selasa, 29/03/2022 20:25 WIB
Provinsi Jilin, China, Kekurangan Pangan Akibat Pembatasan Covid Pemerintah Jilin, China meminta maaf atas kekurangan pangan yang dialami warga akibat pembatasan Covid. Foto: Reuters

JAKARTA - Kota Changchun di China, ibu kota provinsi timur laut Jilin yang dilanda Covid, pada hari Selasa meminta maaf kepada 8,5 juta penduduknya atas kekurangan makanan terkait dengan penutupan dan gangguan yang disebabkan oleh langkah-langkah penahanan Covid.

Karena Covid-19, dua pasar grosir makanan utama di Changchun telah ditutup, yang menyebabkan kekurangan pasokan makanan, kata wakil sekretaris Partai Komunis kota itu, Liu Renyuan, masalah yang diperparah oleh kekurangan pekerja yang menunda pengiriman ke rumah.

"Kami sangat cemas dan marah tentang ini, dan kami menyampaikan permintaan maaf yang mendalam kepada publik atas dampak dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan," kata Liu pada konferensi pers lokal.

Untuk mengurangi kelangkaan personel penyortiran dan pengiriman, pemerintah provinsi Jilin telah mengatur sekitar 1.000 ton "kantong sayuran" untuk dikirim ke Changchun setiap hari, katanya. Pihak berwenang juga akan menindak kenaikan harga sayuran, Liu menambahkan.

Changchun dan Jilin telah berjuang dengan kasus Covid yang meningkat ribuan hampir setiap hari sejak pertengahan Maret.

"Makanan tidak tersedia, dan saya harus makan mie instan," kata seorang kurir Changchun bermarga Mao, yang tidak meninggalkan kompleks perumahannya selama berhari-hari. "Tidak ada gunanya memikirkan apa pun sekarang. Saya hanya harus menunggu sampai penguncian dicabut nanti," kata Mao kepada Reuters.

Dalam apa yang mereka sebut "pertempuran terakhir" melawan virus, pihak berwenang telah mengunci seluruh provinsi sejak 14 Maret dan melakukan pengujian massal untuk mengisolasi infeksi. Changchun sendiri telah menyelesaikan lebih dari 10 putaran pengujian di seluruh kota terhadap penduduknya.

FOLLOW US